Kompas TV internasional kompas dunia

Warga Palestina di Jenin Tak Akan Menyerah Usai Diserang Israel: Semangat Kami Tak Akan Hancur

Kompas.tv - 6 Juli 2023, 08:35 WIB
warga-palestina-di-jenin-tak-akan-menyerah-usai-diserang-israel-semangat-kami-tak-akan-hancur
Serangan udara Israel ke Jenin di Tepi Barat, Senin (3/7/2023) dini hari waktu setempat. (Sumber: Times of Israel)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

JENIN, KOMPAS.TV - Warga Palestina di Jenin tak akan menyerah meski mendapat serangan mengerikan oleh tentara Israel.

Serangan yang dilakukan Israel ke Jenin, Tepi Barat, Senin (3/7/2023), disebut sebagai serangan terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Wali Kota Jenin, Nidal Obeidi bahkan menyebutnya sebagai pembantaian yang nyata.

Militer Palestina melakukan dua serangan udara dan darat, yang membuat setidaknya 11 orang Palestina tewas, dan puluhan lainnya terluka.

Baca Juga: Banyak Negara Kecam Israel Setelah Serangan Brutal ke Palestina, Dapat Memicu Kekerasan Lainnya

Tetapi warga Palestina di kota tersebut menegaskan hal itu tak akan membuat semangat mereka agar Palestina merdeka hancur.

Mereka juga memperlihatkan tekad yang kuat, dan pembangkangan yang ditujukan pada Israel dan sekutu internasionalnya.

“Pesan kepada dunia dan pendudukan adalah bahwa kamp ini akan terus berjalan,” ujar seorang penghuni kamp pengungsi, Ahmed Abu Hewileh, 56 tahun dikutip dari Al-Jazeera.

“Mereka mencoba menghancurkannya dan itu akan muncul kembali,” ucapnya.

Serangan Israel itu tak membuat mereka luluh lantak tapi semakin menguatkan keengganan mereka untuk menyerah dalam menghadapi agresi.

“Mereka melampiaskan kemarahan mereka ke kamp,” tutur warga Jenin lainnya, Anaam Awwad, 48 tahun.

“Mereka tak mampu menghancuirkan perlawanan atau kamp kami, atau merusak semangat kami atau membuat kami takut,” ucapnya.

Baca Juga: Kebocoran Gas di Afrika Selatan Tewaskan 16 Orang, Berhubungan dengan Penambangan Emas Ilegal

Pengepungan Jenin selama dua hari melibatkan pasukan Israel, rudal dan peralatan pemindah tanah, yang digunakan untuk menghancurkan jalan dan infrastruktur sipil lainnya.

Israel menjustifikasi serangan tersebut karena menargetkan kelompok bersenjata yang beroperasi di Jenin.

Kelompok itu menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan ilegal Israel di Tepi Barat.

Namun, warga di kamp pengungsi mengatakan bahwa korban serangan Israel adalah warga sipil, bukan pejuang.



Sumber : Al-Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x