Kompas TV internasional kompas dunia

Militer Minta Pemuda Gabung Tentara Lawan Paramiliter, Konflik Sudan Masih Panjang?

Kompas.tv - 4 Juli 2023, 03:15 WIB
militer-minta-pemuda-gabung-tentara-lawan-paramiliter-konflik-sudan-masih-panjang
Kondisi Khartum di Sudan, 21 April 2023, saat pertempuran antara paramiliter RSF dengan tentara Sudan. (Sumber: Maheen S via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

KHARTUM, KOMPAS.TV - Angkatan Bersenjata Sudan meminta pemuda dan warga dengan kondisi bisa bertempur untuk mendaftarkan diri ke markas militer terdekat, Senin (3/7/2023). Militer Sudan meminta warga berpartisipasi menghadapi paramiliter Sudan, Rapid Support Forces (RSF).

"Komandan dari divisi-divisi dan rayon militer telah diinstruksikan untuk menerima dan mempersenjatai pejuang. Dan mereka mesti datang ke komando atau militer unit terdekat," demikian pengumuman Angkatan Bersenjata Sudan dikutip Associated Press.

Konflik Sudan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan sekitar 2,5 juta orang terusir hingga awal Juli 2023. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan jumlah kematiannya jauh lebih besar.

Baca Juga: Iduladha di Sudan: Tidak Ada Kemeriahan, Hanya Ada Pertempuran dan Ledakan Bom


Pertempuran Sudan pecah sejak 15 April 2023. Militer yang dipimpin Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan dan paramiliter RSF yang dipimpin Jenderal Muhammad Hamdan Dagalo bentrok di Khartum.

Bentrokan kedua kubu lalu meluas ke berbagai penjuru Sudan, termasuk Omdurman, kota terbesar kedua di Sudan, serta kawasan Darfur yang telah diterpa konflik bertahun-tahun.

Belum diketahui apakah pengumuman militer pada Senin (3/7) merupakan perintah perekrutan paksa. Pengumuman ini disiarkan seiring unggulnya RSF dalam pertempuran di Khartum.

Sejauh ini, sejumlah pihak telah berupaya memediasi militer Sudan dan RSF, tetapi tak kunjung membuahkan hasil. Sejumlah gencatan senjata yang disepakati pun dilanggar kedua pihak.

Baca Juga: Makin Parah, Pasukan Paramiliter Sudan Bunuh Gubernur Darfur Barat Usai Bantai Warga Kota

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x