Demi Dukung Palestina, Verviers Jadi Kota Belgia Kedua yang Putus Hubungan dengan Israel

VERVIERS, KOMPAS.TV - Semakin banyak kota-kota di Eropa yang memilih mendukung Palestina, sehingga memilih putus hubungan dengan Israel.

Yang teranyar adalah Kota Verviers di Belgia, yang menegaskan telah memutuskan hubungan dengan rezim apartheid Israel.

Verviers pun menjadi kota Belgia kedua yang memutuskan hubungan dengan Israel demi mendukung Palestina setelah Liege.

Baca Juga: Wow, Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya di Dunia dengan Kekayaan Rp2.853 Triliun, Ini Penyebabnya

Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) mengungkapkan dukungan ke Palestina dan pemutusan hubungan dengan Israel pada Rabu (31/5/2023).

“Verviers mengikuti Kota Belgia, Liege, yang dewan kotanya pada bulan lalu memutuskan hubungan dengan Israel, mengutip rezim tersebut sebagai apartheid, kolonialisme, dan penjajah militer,” bunyi pernyataan BDS dikutip dari Middle East Monitor.

Seperti diungkapkan Palestine Chronicle, keputusan itu diambil usai Dewan Kota Verviers mendiskusikan mosi yang diperkenalkan oleh anggota Partai Sosialis (PS), Partai Buruh (PTB) dan Konfederasi Ekologi (ECOLO).

Pada mosi tersebut, Pemerintah Verviers ingin memperkuat dukungan kepada masyarakat Palestina dengan memutus hubungan dengan rezim apartheid Israel.

Draf proposal itu mengatakan bahwa Dewan Kota Verviers berjanji tak membuka hubungan dengan Israel dan institusinya.

Hal itu berlaku selama sistem apartheid tetap digunakan oleh negara zionis dan pelanggaran hukum internasional masih mereka lakukan.

Baca Juga: Kota-Kota Eropa Mulai Menolak Israel dan Bela Palestina, Minta Kekerasan Diakhiri

Sebelumnya, Ibu Kota Norwegia, Oslo dan Kota Barcelona di Spanyol juga memutuskan menghentikan semua hubungannya dengan Israel demi mendukung Palestina.

Sementara itu, Wali Kota Belem di Brasil, baru saja mendeklaraiskan kota tersebut sebagai “Zona Bebas Apartheid”.

BDS pun menyerukan agar ada lebih banyak lagi kota di dunia yang mengikuti Verviers, Liege, Oslo, Barcelona dan Belem untuk memutuskan hubungan dengan Israel, dan mendukung Palestina.