Kompas TV internasional kompas dunia

Fantastis, China Mengebor hingga 10.000 Meter ke Dalam Bumi, Ternyata Banyak Tujuannya

Kompas.tv - 2 Juni 2023, 12:40 WIB
fantastis-china-mengebor-hingga-10-000-meter-ke-dalam-bumi-ternyata-banyak-tujuannya
Kepala sumur dan rig pengeboran di ladang minyak Yarakta, milik Irkutsk Oil Company (INK), di wilayah Irkutsk, Rusia (11/3/2019). (Sumber: Kompas.tv/Ant) 
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

BEIJING, KOMPAS.TV - Tim ilmuwan di China melakukan langkah fantastis dengan mulai melakukan penggalian 10.000 meter ke dalam bumi.

Itu menjadi penggalian terdalam yang pernah dilakukan oleh negara tersebut.

Proyek penggalian itu telah dimulai pada Selasa (30/5/2023), dan bertujuan bisa mengungkapkan banyak hal yang saat ini masih menjadi misteri.

Mereka akan mengebor hingga 10 lapisan batu, yang diharapkan bisa mencapai batu dari era Cretaceous, atau lapisan sistem Cretaceous, yang diperkirakan memiliki umur hingga 145 juta tahun.

Baca Juga: Joe Biden Jatuh Saat Hadiri Wisuda Akademi AU AS, Donald Trump Manfaatkan Situasi untuk Mengejek

Dikutip dari IFL Science, proyek ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya mineral. 


 

Selain itu juga untuk membantu menilai risiko lingkungan seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Juga kemungkinan menemukan tanda-tanda kehidupan seperti yang menjadi tujuan penemuan lubang bor di masa lalu.

Lubang itu meski sangat dalam, tak akan menjadi lubang buatan manusia terdalam di Bumi.

Lubang terdalam di Bumi jatuh ke Kola Superdeep Borehole di Semenanjung Kola, Barat Laut Rusia.

Proyek ini berlangsung dari 24 Mei 1970 hingga tepat setelah runtuhnya Uni Soviet, yang lubang terdalam mencapai 11.034 meter di bawah permukaan laut.

Tim menemukan bahwa bebatuan jauh di bawah Bumi jauh lebih basah dari yang mereka perkirakan.

Baca Juga: Pendaki Malaysia Nyaris Tewas di Zona Kematian Gunung Everest, Bisa Selamat meski Hampir Mustahil

Sebelum lubang bor menemukannya, para ilmuwan mengira air tak akan menembus batu begitu dalam.

Mereka juga berharap menemukan lapisan basal di bawah granit benua, seperti yang ditemukan di kerak samudera.

Sebaliknya, mereka menemukan bahwa di bawa granit beku terdapat granit metamorfik.

Karena kerak bekunya adalah granit sepenuhnya, ini menjadi bukti lempeng tektonik, sebuah teori yang baru mulai diterima ketika mereka memulai menggali.




Sumber : IFL Science




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x