Rusia Mengamuk Gara-gara Polandia Ubah Nama Kota Kaliningrad

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengamuk atas ulah dari Polandia yang mengganti nama Kaliningrad, daerah enklave Rusia di pantai Laut Baltik.

Komite Polandia mengungkapkan kota dan area yang lebih luas Kaliningrad seharusnya dipanggil Krolewiec.

Menurut Komite Polandia, nama Krolewiec sendiri merupakan nama tradisional.

Selain itu, keputusan untuk tak lagi menggunakan “nama yang dipaksakan” itu sebagian karena Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Partai Republik Kecele Usai Tuduh Biden Korupsi, Tak Temukan Bukti Usai Lakukan Penyelidikan

Pada Selasa (9/5/2023), Komite Standarisasi untuk Nama Geografi di Luar Republik Polandia mengungkapkan mereka merekomendasikan perubahan nama itu secepatnya.

Selain itu wilayah yang lebih ruas akan disebut sebagai Obwod Krolwiecki.

Rusia pun mengamuk mendengar keputusan Polandia, menyebut keputusan itu berbatasan dengan kegilaan, dan sebuah tindakan bermusuhan.

“Kami tahu sepanjang sejarah, Polandia selalu terpeleset dalam waktu ke waktu ke kegilaan dan kebencian terhadap Rusia,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dilansir dari BBC, Rabu (10/5/2023).

Selama ratusan tahun sebelum Perang Dunia II, Kaliningrad dikenal sebagai Konigsberg dan merupakan bagian dari Prussia Timur.

Krolewiec merupakan terjemahan Polandia dari Konigsberg.

Namun setelah Perang Dunia, kota itu dan wilayah yang lebih besar di bawah pemerintahan Uni Soviet.

Soviet kemudian menamaakannya Kaliningrad yang merupakan nama dari Mikhail Kalinin, salah satu pemimpin revolusi Bolshevik.

Setelah Uni Sovyet runtuh, Kaliningrad menjadi bagian dari wilayah Rusia.

Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Udara ke Gaza saat Subuh, Tewaskan Komandan Jihad Palestina

Wilayah tersebut pun menjadi eksklave, sebuah area yang secara geografi terpisah dari wilayah utama sebuah negara.

Pasalnya, Kaliningran berlokasi di antara Polandia dan Lithuania.

Bagi Moskow secara strategis Kaliningrad sangat penting karena merupakan rumah dari Armada Baltik Rusia di pelabuhan Baltiysk.

Tempat itu juga menjadi salah satu pelabuhan Eropa Rusia yang bebas es.