Kompas TV internasional kompas dunia

Impor Minyak India dari Rusia Catat Rekor Tertinggi, Perang Ukraina Makin Sengit Impor Kian Naik

Kompas.tv - 28 April 2023, 14:49 WIB
impor-minyak-india-dari-rusia-catat-rekor-tertinggi-perang-ukraina-makin-sengit-impor-kian-naik
Kapal tanker Sun Arrows mengangkut kargo berisi gas alam cair dari proyek Sakhalin-2 di pelabuhan Prigorodnoye, Rusia, Jumat, 29 Oktober 2021. Sebuah laporan baru menyebutkan Rusia mengirim lebih banyak minyak dan batu bara ke India dan China pada musim panas 2022 jika dibandingkan awal tahun 2022. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

MOSKOW, KOMPAS.TV - India mencatat rekor impor minyak mentah dari Rusia pada Februari 2023 yaitu sebesar 6,3 juta ton per bulan, menurut laporan RIA Novosti, Jumat (28/4/2023). Angka tersebut berdasarkan data Kementerian Perdagangan dan Industri India.

Menurut data dari kementerian tersebut, India membeli 6,3 juta ton minyak mentah dari Rusia pada akhir musim dingin, meningkat jika dibandingkan dengan 6 juta ton pada bulan sebelumnya.

Jika dilihat dari segi barel, pembelian naik dari 1,48 juta menjadi 1,55 juta barel per hari tanpa memperhitungkan faktor kalender.

Hasilnya, India mengeluarkan USD3,35 miliar untuk impor minyak dari Rusia pada Februari 2023, naik 3,3 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ini juga menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah statistik negara tersebut.

Di antara para pemasok utama minyak ke India pada Februari, Rusia menempati posisi pertama dengan pangsa pasar sebesar 27,4 persen.

Di tempat kedua adalah Irak (15,8 persen), diikuti Arab Saudi (5,5 persen), Uni Emirat Arab (8,9 persen) dan Kuwait (7,5 persen).

Secara keseluruhan, pembelian produk minyak Rusia oleh India mencapai rekor USD3,9 miliar pada Februari, naik 42 kali lipat dari angka tahun sebelumnya.

Sebelumnya diketahui Rusia telah mengekspor barang senilai rekor USD41,6 miliar ke India selama setengah tahun terakhir dari periode keuangan 2022-2023. Hal itu memungkinkannya tetap menjadi mitra dagang terbesar kelima bagi India.

Rusia mencatatkan sekitar 40 persen dari total impor minyak mentah India pada Februari tahun ini. Hal ini menjadikan Rusia sebagai pemasok terbesar minyak mentah untuk bulan keempat berturut-turut, seperti dilaporkan the Hindu Business Line, Kamis, 16 Maret 2023.

Baca Juga: Enggak Main-Main, Putin Ancam Potong Produksi Minyak Rusia, Murka karena Barat Batasi Harga

Seorang pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Mumbai, India, Sabtu, 11 Juni 2022. India dan negara-negara Asia lainnya menjadi sumber pendapatan minyak bagi Moskow setelah Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya memangkas impor energi mereka dari Rusia sejalan dengan sanksi yang dijatuhkan terkait perang di Ukraina. (Sumber: AP Photo/Rajanish kakade)

 

"Rusia mencatatkan sekitar 40 persen dan 20 persen dari impor minyak mentah India dan China, masing-masing, pada bulan Februari," kata International Energy Agency (IEA) dalam laporan pasar minyak untuk Maret 2023 yang dirilis pertengahan Maret lalu.

Menurut perusahaan energi Vortexa, India mengimpor sekitar 1,6 juta barel per hari minyak mentah Rusia pada Februari 2023.

India dan China, konsumen bahan bakar fosil terbesar di dunia, memperoleh lebih dari 70 persen ekspor minyak mentah Rusia bulan lalu, yang mencapai 7,5 juta barel per hari, tambah lembaga global tersebut.

Meskipun produksi minyak Rusia masih mendekati level pra-perang pada Februari, ekspornya di seluruh dunia turun lebih dari 500.000 barel per hari bulan lalu.

"Pasar terperangkap dalam arus pasokan yang melebihi permintaan yang masih lesu, dengan stok yang overhang ke level yang tidak terlihat sebelumnya dalam 18 bulan ke belakang."

Baca Juga: Rusia: Tidak Ada Rencana Eskalasi Nuklir, tapi Pihak Lain Jangan Coba-coba Menguji Kesabaran Kami

"Sebagian besar kelebihan pasokan mencerminkan banyaknya minyak Rusia yang berlomba-lomba untuk dialihkan ke destinasi baru di bawah embargo UE (Uni Eropa) yang penuh tekanan," demikian disampaikan IEA.

Selama setahun terakhir, 4,5 juta barel per hari minyak Rusia yang sebelumnya dikirim ke Uni Eropa, Amerika Utara, dan OECD Asia Oseania, harus mencari outlet alternatif.

"Pembeli yang bersedia di Asia, yaitu India dan, dalam jumlah yang lebih sedikit, China, telah membeli kargo minyak mentah dengan diskon, tetapi peningkatan volume di atas air menunjukkan bahwa pangsa minyak Rusia dalam campuran impor mereka mungkin terlalu besar untuk kenyamanan," peringatan IEA.


 



Sumber : RIA Novosti/The Hindu Businessline


BERITA LAINNYA



Close Ads x