Kompas TV internasional kompas dunia

Kegembiraan sekaligus Kesedihan Warnai Perayaan Idulfitri di Berbagai Belahan Dunia

Kompas.tv - 22 April 2023, 00:05 WIB
kegembiraan-sekaligus-kesedihan-warnai-perayaan-idulfitri-di-berbagai-belahan-dunia
Dua gadis Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa saat Idulfitri 1444 Hijriah. Hari libur Idulfitri membawa kedamaian dan kegembiraan, namun juga kesedihan bagi umat muslim di seluruh dunia yang merayakannya hari Jumat (21/4/2023). Perayaan tersebut dinaungi tragedi akibat ledakan konflik di Sudan, sementara di negara-negara lain, hari raya terisi dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BEIRUT, KOMPAS.TV - Hari libur Idulfitri membawa kedamaian dan kegembiraan, namun juga kesedihan bagi umat muslim di seluruh dunia yang merayakannya pada hari Jumat (21/4/2023). Perayaan tersebut dinaungi tragedi akibat ledakan konflik di Sudan, sementara di negara-negara lain, hari raya terisi dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Setelah bulan puasa Ramadan, umat muslim merayakan Idulfitri dengan pesta dan berkunjung ke keluarga. Dimulainya liburan ini secara tradisional didasarkan pada pengamatan bulan baru, yang berbeda-beda tergantung pada lokasi geografis, seperti laporan Associated Press.

Di ibu kota Sudan, Khartoum, rentetan senjata berat sejak malam hingga terbit matahari di hari raya merusak kegembiraan umat muslim. Konflik mematikan yang meletus dalam seminggu terakhir di negara Afrika yang luas ini memaksa banyak orang berlindung di dalam rumah, bahkan saat air dan makanan untuk warga sipil semakin menipis.

Di Yerusalem, ribuan umat beragama berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsa, tempat yang dianggap sebagai situs suci ketiga bagi umat Islam, di mana ketegangan dengan otoritas Israel memuncak dalam sebulan terakhir. Kompleks ini juga menjadi rumah situs suci umat Yahudi.

Setelah salat Id, seorang badut menghibur anak-anak dan seorang perempuan melukis bendera Palestina yang berwarna hijau, merah, hitam, dan putih di pipi seorang gadis. Beberapa peserta menginjak-injak bendera Israel dan membentangkan spanduk dukungan untuk kelompok militan Palestina.

Jalan-jalan di ibu kota Arab Damaskus, Baghdad, dan Beirut dipadati oleh jemaah yang menuju masjid dan makam. Banyak umat muslim mengunjungi makam orang yang dicintainya setelah salat Id di hari pertama Idulfitri. Para pengunjung membawa bunga, jeriken air untuk tanaman, dan sapu untuk membersihkan batu nisan.

Baca Juga: Idulfitri di Khartoum Sudan Penuh Letusan Senjata Berat, Pemimpin Militer Janjikan Pemerintah Sipil

Kaum perempuan shalat Idulfitri di Masjid Al Fatih, Istanbul, (21/4/2023). Hari libur Idulfitri membawa kedamaian dan kegembiraan, namun juga kesedihan bagi umat muslim di seluruh dunia yang merayakannya hari Jumat, (21/4/2023). Perayaan tersebut dinaungi tragedi akibat ledakan konflik di Sudan, sementara di negara-negara lain, hari raya terisi dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik. (Sumber: AP Photo)

"Setelah salat Id, kami selalu mengunjungi orang yang sudah meninggal untuk berdoa dan menghormati, semoga Allah memberi rahmat dan mengampuni mereka pada hari yang diberkahi ini," kata Atheer Mohamed di pemakaman Azamiya, Baghdad.

Liburan dalam agama Islam mengikuti kalender lunar atau hijriah. Namun, beberapa negara mengandalkan perhitungan astronomi daripada pengamatan fisik.

Hal ini sering menimbulkan perselisihan antara otoritas keagamaan di berbagai negara, dan kadang-kadang di negara yang sama, mengenai tanggal dimulainya Idulfitri.

Tahun ini, Arab Saudi dan banyak negara Arab lainnya merayakan Idulfitri mereka pada hari Jumat, sementara Iran, Pakistan, dan Indonesia, antara lain, menetapkan hari pertama Idulfitri pada hari Sabtu.

Di Sudan, perayaan Idulfitri diganggu oleh satu minggu pertempuran sengit antara tentara pemerintah dan pasukan paramiliter saingannya, yang terlibat dalam persaingan berdarah untuk mengendalikan negara tersebut. Pertempuran telah menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya.

Dalam pesan video yang dirilis hari Jumat pagi, pidato pertamanya sejak pertempuran pecah, jenderal tertinggi pemeritah Sudan, Jenderal Abdel Fattah Burhan, menandai nada yang suram dari perayaan tersebut. "Kehancuran dan kerusakan serta suara tembakan tidak meninggalkan tempat bagi kebahagiaan yang pantas didapatkan oleh semua orang di negara tercinta kita," katanya.

Baca Juga: Ucapan Idulfitri dari Presiden AS Joe Biden, Mengaku Terkesan dengan Zakat Fitrah

Ribuan umat muslim di Kairo, Mesir, memenuhi jalan melaksanakan salat Id, Jumat (21/4/2023). Hari libur Idulfitri membawa kedamaian dan kegembiraan, namun juga kesedihan bagi umat muslim di seluruh dunia yang merayakannya hari Jumat (21/4/2023). Perayaan tersebut dinaungi tragedi akibat ledakan konflik di Sudan, sementara di negara-negara lain, hari raya terisi dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik. (Sumber: AP Photo)

Sehari sebelumnya, militer Sudan menolak negosiasi dengan pasukan paramiliter saingannya, yang dikenal sebagai Pasukan Dukungan Cepat, mengatakan hanya akan menerima penyerahan mereka sementara kedua belah pihak terus bertempur di Khartoum pusat dan bagian-bagian lain negara tersebut, mengancam upaya internasional untuk merundingkan gencatan senjata yang berkelanjutan.

Namun di bagian lain wilayah tersebut, rekonsiliasi baru-baru ini antara saingan berat Arab Saudi dan Iran telah memupuk harapan perdamaian.

Di Yaman, rekonsiliasi Saudi-Iran meningkatkan kemungkinan berakhirnya perang saudara yang telah berubah menjadi konflik proksi dan merusak negara yang miskin sejak tahun 2014.

Pejabat Saudi dan pemberontak Houthi yang didukung Iran baru-baru ini memulai pembicaraan di ibu kota Yaman, Sanaa. Selama hari-hari terakhir Ramadan, kedua belah pihak yang berperang menukar ratusan tawanan yang ditangkap selama konflik tersebut.

Namun, momen harapan tersebut ternoda oleh kerusuhan hari Rabu malam di acara amal di ibu kota yang dikuasai pemberontak yang menewaskan setidaknya 78 orang dan melukai 77 orang.

Idulfitri tahun ini juga datang di tengah eskalasi kekerasan di Israel dan Palestina.

Baca Juga: Kaum Lelaki Arab Saudi Berbondong-Bondong Memangkas Rambut, Agar Lebih Tampan di Perayaan Idulfitri

Salat Id di Masjid Al-Fatih, Istanbul, Jumat (21/4/2023). Hari libur Idulfitri membawa kedamaian dan kegembiraan, namun juga kesedihan bagi umat muslim di seluruh dunia yang merayakannya hari Jumat (21/4/2023). Perayaan tersebut dinaungi tragedi akibat ledakan konflik di Sudan, sementara di negara-negara lain, hari raya terisi dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik. (Sumber: AP Photo)

Alaa Abu Hatab dan satu-satunya anak perempuannya memulai perayaan Hari Raya Idulfitri di Jalur Gaza, Palestina, dengan mengunjungi makam istri dan empat anaknya yang tewas dalam serangan udara Israel pada Hari Raya Idulfitri tahun 2021. Serangan itu juga menewaskan saudara perempuan Abu Hatab beserta anak-anaknya.

"Karena mereka tewas di Hari Raya, saya sangat merindukan mereka terutama saat Idulfitri. Saya merindukan tawa mereka," kata Abu Hatab, sambil berdiri di dekat makam keluarganya bersama putrinya yang berusia enam tahun, Maria. Hari raya ini menjadi "pemandangan penuh rasa sakit dan kehilangan," katanya.

Di Kabul, Afghanistan, jemaah berkumpul di bawah pengawasan pemerintah Taliban, kata Abdul Matin yang berusia 35 tahun. "Saya berharap selain keamanan kita juga memiliki penghasilan dan pekerjaan yang baik. Sayangnya, orang tidak mampu membeli kebutuhan mereka di saat sulit seperti ini."

Di Turki dan Suriah, banyak yang masih berduka atas kehilangan orang-orang terkasih akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 yang melanda kedua negara pada 6 Februari, yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Jumat melakukan salat Id di Hagia Sophia, gereja Bizantium abad ke-6 di Istanbul yang diubah menjadi masjid pada abad ke-15. Gereja itu menjadi museum tahun 1934 dan diubah kembali menjadi masjid tiga tahun yang lalu.

Erdogan, yang menghadapi pemilihan bulan depan di tengah krisis ekonomi dan dampak gempa bumi, membagikan cokelat dan kue kepada para wartawan di luar masjid yang kini dinamai Masjid Agung Ayasofya Suci.


 

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x