Kompas TV internasional kompas dunia

Jumlah Warga Miskin Afghanistan Melonjak hingga 34 juta dari 40 juta Penduduk Sejak Taliban Berkuasa

Kompas.tv - 19 April 2023, 07:30 WIB
jumlah-warga-miskin-afghanistan-melonjak-hingga-34-juta-dari-40-juta-penduduk-sejak-taliban-berkuasa
Seorang pria Afghanistan Rabu (22/6/2022). Jumlah warga miskin Afghanistan melonjak hampir dua kali lipat menjadi 34 juta orang semenjak Taliban berkuasa, kata PBB hari Selasa, (18/4/2023) (Sumber: AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

KABUL, KOMPAS.TV – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut jumlah warga miskin Afghanistan melonjak hampir dua kali lipat menjadi 34 juta orang semenjak Taliban berkuasa.

Seperti laporan France24, Selasa (18/4/2023) diketahui bahwa subsidi luar negeri yang besar dihentikan dan program bantuan dikurangi secara dramatis setelah pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat jatuh tahun 2021, karena banyak negara menolak berurusan dengan otoritas Taliban di Kabul.

LSM-LSM yang masih memberikan bantuan vital mendapat pukulan lebih lanjut bulan Desember tahun lalu oleh perintah pemerintah Taliban yang melarang perempuan Afghanistan bekerja untuk mereka.

Pembatasan itu diperpanjang bulan ini untuk pegawai perempuan Afghanistan PBB dan organisasi itu mengungkapkan mereka menghadapi "pilihan yang mengerikan" apakah akan melanjutkan skema bantuannya.

Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNDP Selasa (18/4) juga merilis penilaian baru yang mencolok atas data tahun 2022, yang memperkirakan 34 juta warga Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pemimpin Misterius Taliban Muncul ke Publik Lagi, Ungkapkan 'Reformasi' Afghanistan

Fatima memangku anaknya yang berusia 4 tahun di permukiman dekat Herat, Afghanistan. Anak Fatima terkena malnutrisi akut. Jumlah warga miskin Afghanistan melonjak hampir dua kali lipat menjadi 34 juta orang semenjak Taliban berkuasa, kata PBB hari Selasa, (18/4/2023). (Sumber: Mstyslav Chernov/Associated Press)

Angka tersebut merupakan peningkatan yang mengejutkan dari sebesar 15 juta orang tahun 2020, tahun penuh terakhir pemerintahan yang didukung Barat, namun runtuh dalam hitungan minggu pada musim panas berikutnya.

Tidak ada data sensus kontemporer untuk Afghanistan tetapi PBB menggunakan perkiraan populasi Afghanistan sebanyak 40 juta orang, yang berarti 85 persen negara diproyeksikan berada dalam kemiskinan.


 

"Beberapa terpaksa menjual rumah, tanah, atau aset mereka yang menghasilkan pendapatan," kata laporan UNDP.

"Yang lain menggunakan praktik yang menyengsarakan diri sendiri, dengan mengkomodifikasi anggota keluarga mereka sendiri, mengubah anak-anak menjadi buruh dan anak perempuan menjadi pengantin."

PBB menerbangkan sejumlah besar dolar AS ke Afghanistan untuk membayar staf dan biaya operasi, suntikan uang tunai yang juga sangat penting dalam menopang ekonomi negara yang goyah.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Bekerja di PBB, PBB Sinyalkan Stop Bantuan Kemanusiaan di Afghanistan

Dua bocah Afghanistan duduk di dekat sebuah keran air di Desa Kamar Kalagh, di luar Herat, Afghanistan pada 26 November 2021. Jumlah warga miskin Afghanistan melonjak hampir dua kali lipat menjadi 34 juta orang semenjak Taliban berkuasa, kata PBB hari Selasa, (18/4/2023). (Sumber: AP Photo/Petros Giannakouris)

Afghanistan Terjun Bebas ke Dalam Jurang

Uang tunai senilai US$1,8 miliar masuk ke Afghanistan dengan cara ini antara Desember 2021 dan Januari 2023, menurut misi PBB di Afghanistan.

Ini memperingatkan pada awal tahun "jika jumlah bantuan yang dapat diberikan PBB berkurang, jumlah uang tunai yang dikirimkan akan berkurang".



Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x