Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu AS Antony Blinken Telepon Menlu Rusia Sergei Lavrov, Tuntut Pembebasan Dua Warga AS

Kompas.tv - 3 April 2023, 06:30 WIB
menlu-as-antony-blinken-telepon-menlu-rusia-sergei-lavrov-tuntut-pembebasan-dua-warga-as
Jurnalis AS, Evan Gerskovich, ditahan oleh Rusia dengan tuduhan mata-mata. Menlu Amerika Serikat Antony Blinken mendesak rekan sejawatnya Menlu Rusia Sergei Lavrov segera melepaskan wartawan Wall Street Journal yang ditahan pekan lalu serta warga Amerika lainnya yang dipenjara, Paul Whelan. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mendesak rekan sejawatnya, Menlu Rusia Sergei Lavrov, segera melepaskan wartawan Wall Street Journal yang ditahan pekan lalu serta warga Amerika lainnya yang dipenjara, Paul Whelan.

Hal ini terungkap dalam rilis yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip Associated Press, Minggu (2/4/2023).

Dalam percakapan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Blinken mengungkapkan "kekhawatiran serius" atas penahanan Kremlin terhadap jurnalis Evan Gershkovich atas tuduhan spionase dan meminta pembebasannya segera. Blinken juga meminta pelepasan segera Whelan, yang menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, ditahan secara salah.

Whelan, seorang eksekutif keamanan korporat di Michigan, dipenjara di Rusia sejak Desember 2018 atas tuduhan spionase. Keluarganya dan pemerintah AS menganggapnya tuduhan itu tidak berdasar. Whelan sedang menjalani hukuman 16 tahun.

Blinken dan Lavrov juga membahas "pentingnya menciptakan lingkungan yang memungkinkan misi diplomatik untuk melaksanakan tugas mereka," menurut Departemen Luar Negeri AS.

Dalam ringkasan percakapan tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Lavrov "meminta perhatian Blinken untuk perlunya menghormati keputusan otoritas Rusia" tentang Gershkovich, yang menurut Moskow "tertangkap basah".

The Wall Street Journal dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan menuntut pembebasannya. Pejabat AS juga meminta Rusia untuk membebaskannya, dengan Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa pesannya kepada negara itu adalah "Bebaskan dia."

Kremlin mengatakan Lavrov memberi penegasan kepada Blinken bahwa tidak dapat diterima bagi pejabat AS dan media berita Barat untuk terus "membangkitkan euforia" dan mempolitikasi penahanan jurnalis tersebut. "Nasibnya selanjutnya akan ditentukan oleh pengadilan."

Baca Juga: Biden Turun Tangan Minta Rusia Bebaskan Jurnalis AS yang Ditahan atas Tuduhan Spionase

Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Jumat (31/3/2023) meminta Rusia melepaskan jurnalis Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang ditangkap atas tuduhan spionase, tuduhan yang ditepis oleh surat kabar tersebut. (Sumber: AP Photo)

Departemen Luar Negeri AS menggambarkan penahanan Gershkovich sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Emma Tucker, pemimpin redaksi WSJ mengatakan sangat "menggembirakan" dan "menenangkan" saat mengetahui panggilan Blinken karena itu menunjukkan pemerintah AS mengambil kasus tersebut "sampai ke puncak". WSJ tidak dapat mengirim pesan kepada Evan atau memperoleh informasi resmi tentangnya, katanya kepada "Face the Nation" CBS.

Pejabat konsuler AS meminta kunjungan ke Gershkovich di tahanan tetapi belum ada pengumuman tentang akses tersebut.

Tucker mengatakan, WSJ berharap seorang pengacara dapat bertemu dengan Gershkovich minggu depan ini, dan sementara itu "terus menekan agar dia tidak diperlakukan buruk dengan cara apa pun."

Anggota Kongre AS Mike Turner, ketua Komite Intelijen Kongres, mencatat pemerintah AS sudah menyarankan warga negara AS untuk meninggalkan Rusia, “Ini tidak mengherankan, karena Rusia bertindak sebagai negara ilegal pada saat ini. Tidak ada hukum, aturan, atau norma internasional yang mereka ikuti," kata Turner.

Kremlin mengatakan mereka lebih suka menyelesaikan kasus tersebut secara diam-diam dan menekankan perlunya mengikuti proses peradilan Rusia.

Baca Juga: Rusia Ungkap Kebijakan Luar Negeri Baru: Akhiri Dominasi AS, China dan India Jadi Mitra Utama

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mendesak rekan sejawatnya Menlu Rusia Sergei Lavrov segera melepaskan wartawan Wall Street Journal yang ditahan pekan lalu serta warga Amerika lainnya yang dipenjara, Paul Whelan. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Seringkali, itu berarti peluang kemajuan upaya AS membebaskan warga negaranya yang ditahan tidak mungkin terjadi sampai dakwaan resmi diajukan, sidang diadakan, vonis diperoleh, dan hukuman serta banding diselesaikan.

Lebih dari 30 organisasi berita dan advokat kebebasan pers menulis kepada duta besar Rusia di Amerika Serikat untuk mengekspresikan keprihatinan, menganggap Rusia mengirim pesan bahwa melakukan liputan di dalam negeri Rusia merupakan tindakan kriminal.

Hari Sabtu malam, Griner, yang ditahan selama 10 bulan oleh otoritas Rusia sebelum dibebaskan dalam pertukaran tahanan untuk pedagang senjata Rusia yang terkenal, Viktor Bout, mengeluarkan pernyataan dengan istrinya, Cherelle, yang menyerukan pembebasan Gershkovich yang berusia 31 tahun.

"Setiap warga Amerika yang ditangkap patut untuk diperjuangkan dan setiap warga Amerika yang kembali adalah kemenangan bagi kita semua," ujar pasangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting di Instagram.

Interaksi antara diplomat teratas Amerika Serikat dan Rusia jarang terjadi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, meskipun mereka sempat berbicara singkat bulan lalu di sela-sela konferensi G-20 di India. Ini merupakan pembicaraan tatap muka tertinggi antara kedua negara sejak perang terjadi.

Pertemuan itu adalah kontak pertama mereka sejak musim panas lalu, ketika Blinken berbicara dengan Lavrov melalui telepon mengenai usulan AS untuk membebaskan Whelan dan Griner.

Meski Whelan tidak termasuk dalam pertukaran satu lawan satu yang mengakibatkan pelepasan Griner, pejabat AS mengatakan mereka tetap berkomitmen untuk membawa pulang Whelan.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x