Kompas TV internasional kompas dunia

Prancis Kecam Pernyataan Menteri Israel soal Bangsa Palestina Tak Pernah Ada

Kompas.tv - 22 Maret 2023, 17:08 WIB
prancis-kecam-pernyataan-menteri-israel-soal-bangsa-palestina-tak-pernah-ada
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menggelar konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Rabu, 25 Januari 2023. (Sumber: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menuai kecaman dari berbagai negara, termasuk Prancis.

Kecaman tersebut buntut pernyataan kontroversial Smotrich yang menyebut bangsa Palestina "tidak pernah ada."

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan pernyataan Smotrich tersebut dinilai sebagai ucapan yang tidak bertanggung jawab.

“Kami meminta seseorang dengan jabatan tinggi di pemerintahan Israel untuk menunjukkan martabat,” bunyi pernyataan itu, Rabu (22/3/2023), dikutip dari Antara. 

Pemerintah Israel pun diminta untuk menahan diri dari menggunakan kata-kata yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah itu.

Baca Juga: Sebut Bangsa Palestina "Tidak Pernah Ada", Menteri Keuangan Israel Dikecam

Diberitakan sebelumnya, Pernyataan  kontroversial Smotrich itu disampaikan ketika mengunjungi Paris, Prancis, Minggu (19/3).

Smotrich sendiri dikenal sebagai tokoh ekstrem kanan Israel yang diakomodasi di kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dibentuk pada Desember 2022 lalu.

"Tidak pernah ada itu yang namanya bangsa Palestina. Tidak ada sejarah Palestina. Tidak pernah ada bahasa Palestina," kata Smotrich, dikutip The Guardian.

Pernyataan tersebut juga telah mendapat kecaman dari Kementerian Luar Negeri Palestina.

Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh di Ramallah mengatakan Palestina mengutuk pernyataan Smotrich tersebut yang dinilai "rasis, fasis, dan ekstremis."

"Pernyataan-pernyataan menghasut ini, yang sejalan dengan klaim-klaim Zionis tentang 'tanah tanpa warga untuk warga tanpa tanah', dan bahwa tanah Palestina adalah 'disengketakan' dan yang menunjukkan kesombongan kekuasaan, tidak mengguncang kepemilikan kami atas tanah dan sejarah kami," kata Mohammad Shtayyeh, Senin (20/3), seperti dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Ngabalin: Jangan Campur Olahraga dengan Politik

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x