Kompas TV nasional politik

Soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Ngabalin: Jangan Campur Olahraga dengan Politik

Kompas.tv - 22 Maret 2023, 14:25 WIB
soal-penolakan-timnas-israel-di-piala-dunia-u20-ngabalin-jangan-campur-olahraga-dengan-politik
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia (RI) Ali Mochtar Ngabalin mengimbau masyarakat untuk tidak mencampuradukkan olahraga dengan politik terkait kedatangan Tim Nasional (Timnas) Israel di ajang Piala Dunia U20, Rabu (22/3/2023).(Sumber: Kiki Luqman)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia (RI) Ali Mochtar Ngabalin mengimbau masyarakat untuk tidak mencampuradukkan olahraga dengan politik terkait kedatangan Tim Nasional (Timnas) Israel di ajang Piala Dunia U20 yang digelar di Indonesia pada bulan Mei mendatang.

"Jangan pernah ada orang yang mencampuradukkan antara kerja-kerja atau urusan sport, dalam hal ini adalah World Cup U20 dengan urusan politik," kata Ali, Rabu (22/3/2023) saat ditemui jurnalis Kompas TV Cindy dan Wandi.

Ia menegaskan, sikap politik luar negeri Indonesia tetap memihak kepada kemerdekaan negara Palestina.

"Indonesia adalah barisan terdepan yang memimpin dunia agar Palestina mendapatkan hak-hak politik mereka sebagai negara berdaulat, merdeka, dan berdiri di atas kaki mereka," ujarnya.

Ali juga menekankan bahwa hadirnya Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20 di Indonesia tidak akan menggugurkan sikap dan pandangan politik Indonesia mengenai kemerdekaan Palestina.

"Itu yang harus dikasih tahu kepada orang-orang yang memandang dan berpikirnya tidak terlalu positif melihat World Cup U20 ini," ujarnya.

Baca Juga: Gubernur Bali Tolak Israel Ikut Piala Dunia U20, Plt Menpora: Masih Koma, Belum Titik

Ia pun mengajak masyarakat untuk bersikap positif terhadap perhelatan Piala Dunia U20 di Jakarta pada bulan Mei 2023. 

"Mari kita lihat posisi atau apa yang sedang kita bicarakan terkait World Cup U20 dalam pandangan positif, terbuka, sebagai sebuah negara merdeka modern," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x