Kompas TV internasional kompas dunia

Hubungan Memburuk, Menlu China Peringatkan AS: Akan Terjadi Konflik dan Konfrontasi

Kompas.tv - 7 Maret 2023, 14:31 WIB
hubungan-memburuk-menlu-china-peringatkan-as-akan-terjadi-konflik-dan-konfrontasi
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri China Qin Gang. Menteri Luar Negeri China Qin Gang memperingatkan potensi konflik antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS) seiring memburuknya hubungan kedua negara. (Sumber: Liu Jie/Xinhua via Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

BEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China Qin Gang memperingatkan potensi konflik antara negaranya dan Amerika Serikat (AS) seiring memburuknya hubungan kedua negara. Beijing menyebut tindakan-tindakan belakangan ini memperburuk hubungan kedua negara, termasuk mengenai Taiwan dan insiden balon China yang ditembak jatuh.

Qin Gang menggelar konferensi pers pertamanya sebagai menteri luar negeri pada Selasa (7/3/2023). Dalam konferensi ini, ia menyampaikan agenda kebijakan luar negeri China beberapa tahun ke depan, salah satunya adalah memperkuat hubungan dengan Rusia.

Baca Juga: Belasan Perusahaan Besar China Masuk Daftar Hitam Ekspor AS, Beijing Tak Terima

Qin Gang juga menuduh AS dan sekutunya sebagai sumber eskalasi konflik. Diplomat berusia 56 tahun ini menyebut pemerintahan Joe Biden tidak berupaya berkompetisi secara sehat, tetapi mencari konflik.

"Realitanya, apa yang disebut AS sebagai kompetisi adalah adalah supresi dan pengurungan total, sebuah zero-sum game di mana Anda mati dan saya hidup," kata Qin dikutip The Guardian.

"Apabila AS tidak menginjak pedal rem tetapi malah terus mengebut di jalur yang salah, tidak ada pembatas yang mampu menahan ini, dan tentu saja akan ada konflik dan konfrontasi," lanjutnya.

Di lain sisi, Qin membela hubungan erat yang dijalin China dengan Rusia di tengah sanksi Barat. Walaupun tidak setuju dengan tindakan invasi ke Ukraina, hubungan Beijing dengan Moskow disebutnya "hanya akan semakin kuat."

"Dengan China dan Rusia bekerja sama, dunia ini akan mempunyai tenaga pendorong. Semakin tidak stabil dunia, semakin imperatif bagi China dan Rusia untuk terus meningkatkan hubungan mereka," kata Qin.

China sendiri sejauh ini cenderung memosisikan diri sebagai juru damai perang Rusia-Ukraina. Beijing bahkan telah menawarkan 12 poin rencana perdamaian kepada kedua pihak yang berperang.

Baca Juga: AS Setujui Penjualan Senjata Termasuk Rudal F-16 ke Taiwan, Persiapan Hadapi Serangan China

 



Sumber : The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x