Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Bakhmut Hampir Terkepung dan Segera Jatuh ke Tangan Rusia, Pasukan Wagner Kasih Satu Jalan Keluar

Kompas.tv - 4 Maret 2023, 03:05 WIB
bakhmut-hampir-terkepung-dan-segera-jatuh-ke-tangan-rusia-pasukan-wagner-kasih-satu-jalan-keluar
Sebuah gedung pusat kota di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina. Pasukan Rusia dan pasukan bayaran Wagner mengepung rute akses terakhir menuju kota Ukraina yang terkepung, Bakhmut, hari Jumat, (3/3/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Hari Kamis, Prigozhin juga merilis sebuah video yang memperlihatkan para pejuangnya di dalam Bakhmut. Media internasional melakukan geolokasi video tersebut dan berlokasi di sebelah timur Bakhmut, sekitar 2km dari pusat kota.

Kiev merebut kembali wilayah yang luas pada paruh kedua tahun 2022, tetapi pasukannya berada dalam posisi defensif selama tiga bulan.

Baca Juga: Bos Wagner Sebut Pasukan Ukraina Bertahan dengan Hebat di Bakhmut, Pertempuran Makin Brutal

Jembatan penghubung Bakhmut yang diledakkan pasukan Ukraina. Pasukan Rusia dan pasukan bayaran Wagner mengepung rute akses terakhir menuju kota Ukraina yang terkepung, Bakhmut, hari Jumat, (3/3/2023). (Sumber: Eastern Edition via Telegram)

Ukraina berjanji untuk membela "benteng Bakhmut", tetapi mereka menghadapi pasukan Rusia yang bertekad merebut kota tersebut, yang penting secara simbolis, melebihi pentingnya secara militer.

Para pejabat Ukraina mengatakan pertempuran semakin sulit setelah Rusia merebut beberapa desa di dekat Bakhmut dalam beberapa minggu terakhir.

Pejabat Ukraina mengatakan hanya sekitar 4.500 orang yang tinggal di kota yang hancur itu, yang sebelum konflik memiliki populasi sekitar 70.000 orang.

Volodymyr Nazarenko, wakil komandan di Garda Nasional Ukraina, mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa situasinya "kritis", dengan pertempuran yang berlangsung "sepanjang waktu".

"Mereka tidak memperhitungkan kerugian mereka dalam mencoba merebut kota. Tugas pasukan kami di Bakhmut adalah menyebabkan kerugian sebanyak mungkin pada musuh. Setiap meter tanah Ukraina mengorbankan ratusan nyawa musuh," katanya.

"Kami membutuhkan amunisi sebanyak mungkin. Ada banyak orang Rusia di sini daripada amunisi yang kami miliki untuk menghancurkan mereka."

Komandan unit drone Ukraina yang aktif di Bakhmut, Robert Brovdi, yang dikenal dengan nama "Madyar", mengatakan dalam sebuah video yang diposting di media sosial bahwa unitnya diperintahkan oleh militer untuk segera mundur dari kota.

Dia mengatakan bertempur di sana selama 110 hari, dan tidak memberikan alasan untuk perintah tersebut.


 

 



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x