Kompas TV internasional kompas dunia

Perusahaan Chip Komputer Besar Tuduh Eks Pekerja di China Curi Teknologi, Bukan Pertama Kalinya

Kompas.tv - 16 Februari 2023, 14:22 WIB
perusahaan-chip-komputer-besar-tuduh-eks-pekerja-di-china-curi-teknologi-bukan-pertama-kalinya
Perubahan chip komputer besar ASML. ASML melaporkan adanya pencurian informasi oleh mantan pegawainya di China. (Sumber: AP Photo/Peter Dejong, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

VELDHOVEN, KOMPAS.TV - Perusahaan chip computer besar dan ternama, ASML,  menuduh eks pekerjanya di China telah mencuri informasi teknologinya.

Perusahaan asal Belanda itu melaporkan terjadinya pelanggaran tersebut kepada otoritas di Belanda dan Amerika Serikat (AS).

Namun, ASML menambahkan bahwa mereka tak percaya penyelewangan itu akan penting bagi bisnisnya.

ASML merupakan salah satu perusahaan terpenting dalam rantai pasokan mikrochip global.

Baca Juga: Keajaiban Gempa Turki Berlanjut, 3 Perempuan dan 2 Anak-anak Ditemukan Selamat di Hari ke-9

Mereka membuat mesin yang menghasilkan chip tercanggih di dunia.

Chip atau semikonduktor, yang digunakan untuk memberi daya pada segala sesuatu mulai dari ponsel hingga perangkat keras militer, menjadi pusat perselisihan sengit antara Amerika Serikat (AS) dan China.

“Kami telah mengalami penyalahgunaan data yang tak sah terkait dengan teknologi hak milik oleh mantan pekerja di China,” bunyi pernyataan ASML dalam laporan tahunan terbarunya dikutip dari BBC, Kamis (16/2/2023).

“Sebagai hasil dari insiden keamanan itu, peraturan kontrol ekspor tertentu mungkin telah dilanggar. Kami menerap-kan langkah-langkah perbaikan tambahan sehubungan dengan insiden ini,” tambahnya.

ASML tak memberikan perincian lebih lanjut tentang karyawan atau teknologi yang terlibat.

Baik pihak ASML dan Kedutaan Besar China di Washington tak memberikan komentarnya atas dugaan tersebut.

Namun, ternyata ini bukan pertamanya ASML dihubungkan dengan pelanggaran properti intelektual (IP) oleh China.

Pada laporan tahunan 2021, ASML mengungkapkan perusahaan semikonduktor China dan pengembang perangkat lunak, DongFang, JingYuan Electron secara aktif memasarkan produk di China yang berpotensi melanggar hak IP ASML.

Baca Juga: China Tuduh AS Negara Pengintai Nomor Satu di Dunia, juga Mata-Matai Eropa

Namun saat itu, DongFang JingYuan Electron membantah tuduhan tersebut.

Perusahaan yang berbasis di Beijing mengatakan bahwa laporan tersebut inkonsisten dengan fakta yang ada.

Sejumlah perusahaan chip besar memang menghadapi kontrol yang ketat dalam mengeskpor barangnya ke China.

Pada Oktober, Washington mengumumkan dibutuhkan lisensi terntu bagi perusahaan yang mengekspor chip ke China menggunakan peralatan dan perangkat lunak dari AS, tak peduli dari mana mereka dibuat.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x