Kompas TV internasional kompas dunia

Bayi Perempuan Ditemukan Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa Suriah, Bertahan Namun Ibunya Meninggal

Kompas.tv - 8 Februari 2023, 09:49 WIB
bayi-perempuan-ditemukan-lahir-di-bawah-reruntuhan-gempa-suriah-bertahan-namun-ibunya-meninggal
Seorang bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah hari Senin sore, (6/2/2023) di kota Jinderis, Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad Ibunya. Laksana mukjizat, sang bayi bertahan setelah lahir dibawah reruntuhan namun dalam kondisi perlu penanganan medis serius. (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

JINDERIS, KOMPAS.TV - Seorang bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad sang ibu.

Laksana mukjizat, sang bayi bertahan setelah lahir dibawah reruntuhan namun dalam kondisi perlu penanganan medis serius.

Kerabat dan dokter seperti laporan The Associated Press, Rabu (8/2/2023), menyebutkan warga menggali bangunan yang runtuh di sebuah kota Suriah barat laut menemukan bayi menangis yang ibunya tampaknya telah melahirkannya saat terkubur di bawah puing-puing gempa dahsyat minggu ini, Selasa (7/2) kemarin.

"Tali pusar bayi perempuan yang baru lahir itu masih terhubung dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya, yang sudah meninggal," kata mereka. 

"Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari bangunan yang runtuh akibat gempa dasyat, Senin (6/2) di kota kecil Jinderis, yang berlokasi di sebelah perbatasan Turki," sambung Ramadan Sleiman, seorang kerabat kepada The Associated Press.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,8 SR hari Senin dini hari, diikuti oleh beberapa gempa susulan, menyebabkan kerusakan luas di Turki selatan dan Suriah utara. 

Hingga pagi ini dilaporkan 7.800 orang tewas di Turki dan Suriah akibat tertimpa bangunan runtuh, dimana jumlah korban selamat maupun tewas diperkirakan terus meningkat tajam seiring makin gencarnya upaya pencarian.

Namun penyelamatan dramatis dan apa yang tampak seperti mukjizat juga terjadi. Di tempat lain di Jinderis, seorang perempuan muda ditemukan hidup dalam kondisi terluka parah setelah terkubur beton di bawah reruntuhan rumahnya.

Bayi yang baru lahir itu diselamatkan Senin sore, lebih dari 10 jam setelah gempa yang membuat sang ibu terjepit reruntuhan.

Baca Juga: Rekaman Detik-Detik Gempa M 7,8 Guncang Turki Perlihatkan Kepanikan Warga!

Seorang bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah hari Senin sore, (6/2/2023) di kota Jinderis, Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad Ibunya. Laksana mukjizat, sang bayi bertahan setelah lahir dibawah reruntuhan namun dalam kondisi perlu penanganan medis serius. (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)

"Setelah penyelamat mengeluarkannya, seorang tetangga perempuan memotong tali pusarnya, dan dia serta yang lainnya bergegas membawa bayinya ke rumah sakit anak-anak di kota terdekat Afrin, tempat dia ditempatkan di inkubator," kata Dr. Hani Maarouf, dokter yang merawat bayi mukjizat itu.

Video penyelamatan yang beredar di media sosial menunjukkan saat-saat setelah bayi diangkat dari reruntuhan, dimana tali pusar sang bayi masih menjuntai saat seorang pria mengangkatnya, lalu bergegas pergi saat pria lain melemparkan selimut untuk membungkusnya.

Suhu tubuh bayi turun menjadi 35 derajat Celcius dan dia mengalami memar, termasuk yang besar di punggungnya, tetapi dia dalam kondisi stabil, kata dokter yang merawatnya.

Dokter Hani Maarouf mengatakan, sang ibu, Afraa Abu Hadiya dipastikan sadar saat melahirkan dan meninggal segera setelah itu. 

Dia memperkirakan bayi itu lahir beberapa jam sebelum ditemukan, mengingat suhu tubuhnya yang turun. Jika gadis itu lahir tepat sebelum gempa, dia tidak akan bertahan berjam-jam dalam cuaca dingin, katanya.

"Jika gadis itu ditinggalkan satu jam lagi, dia akan (ditemukan dalam keadaan) meninggal," katanya.

Ketika gempa terjadi sebelum fajar hari Senin, Abu Hadiya, suaminya, dan empat anaknya tampaknya berusaha untuk keluar dari gedung apartemen mereka, tetapi bangunan tersebut runtuh menimpa mereka. 

Jenazah mereka ditemukan di dekat pintu masuk gedung, kata Sleiman, yang tiba di lokasi tepat setelah bayi yang baru lahir ditemukan.

Baca Juga: Kisah Korban Gempa di Suriah: Gedung Tempat Tinggal Kami Langsung Runtuh, Tetangga Mati Semua

Warga kota Jinderis, Suriah, memakamkan kerabat dan tetangga mereka yang tewas tertimpa puing reruntuhan bangunan akibat gempa Suriah yang terjadi di Turki berkekuatan 7,8 magnitudo (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)

"Dia ditemukan di depan kaki ibunya," katanya. 

"Setelah debu dan bebatuan dihilangkan, bayi perempuan itu ditemukan hidup."

Maarouf mengatakan bayi itu memiliki berat 3,175 kilogram, berat rata-rata untuk bayi yang baru lahir, dan lahir saat cukup bulan. 

"Satu-satunya kekhawatiran kami adalah memar di punggungnya, dan kami harus melihat apakah ada masalah dengan sumsum tulang belakangnya," katanya, mengatakan sang bayi sudah menggerakkan kaki dan tangannya secara normal.

Kota Jinderis yang terletak di kantong barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, terkena dampak gempa yang parah, dengan puluhan bangunan runtuh.

Abu Hadiya dan keluarganya termasuk di antara jutaan warga Suriah yang melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pemberontak dari bagian lain negara itu. 

Mereka berasal dari desa Khsham di provinsi Deir el-Zour timur, tetapi mengungsi tahun 2014 setelah kelompok ISIS merebut desa mereka, kata seorang kerabat bernama Saleh al-Badran.

Pada 2018, keluarga itu pindah ke Jinderis setelah pemberontak Suriah yang didukung Turki, sebuah payung untuk beberapa kelompok pemberontak, merebut kota itu dari para pemberontak Kurdi yang didukung Amerika Serikat, kata Sleiman.

Pada hari Selasa, Abu Hadiya dan ayah gadis itu Abdullah Turki Mleihan, bersama empat anak mereka yang lain dimakamkan di pemakaman di pinggiran Jinderis.

Baca Juga: Indonesia Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Turki, Presiden Jokowi: Tadi Pagi Masih Cari Pesawat

Lokasi ditemukannya bayi yang lahir dibawah reruntuhan kota Jinderis, Suriah, setelah gempa Suriah. Seorang bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah hari Senin sore, (6/2/2023) di kota Jinderis, Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad Ibunya. Laksana mukjizat, sang bayi bertahan setelah lahir dibawah reruntuhan namun dalam kondisi perlu penanganan medis serius. (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)

Kembali ke dalam kota, operasi penyelamatan masih berlangsung di gedung mereka dengan harapan menemukan korban selamat.

Penyelamatan dramatis lainnya gencar dilakukan di kota itu hari Senin malam, ketika seorang balita ditarik hidup-hidup dari reruntuhan bangunan yang runtuh. 

Video dari White Helmets, layanan darurat di wilayah tersebut, menunjukkan penyelamat menggali beton yang hancur di tengah logam bengkok sampai gadis kecil bernama Nour muncul. 

Gadis itu, yang masih setengah terkubur, mendongak dengan bingung saat mereka mengatakan kepadanya, “Ayah ada di sini, jangan takut. … Bicaralah dengan ayahmu, bicaralah.

Seorang penyelamat menggendong kepalanya di tangannya dan dengan lembut menyeka debu dari sekitar matanya sebelum dia ditarik keluar.


 

Gempa tersebut menimbulkan kehancuran baru di zona yang dikuasai oposisi di provinsi Idlib, Suriah, yang dilanda perang bertahun-tahun dan terus dilanda ketegangan oleh masuknya pengungsi perang saudara yang dimulai tahun 2011.

Gempa hari Senin menewaskan ratusan orang di seluruh area, dan jumlah korban terus bertambah dengan ratusan orang diyakini masih hilang di bawah reruntuhan. 

Gempa itu sepenuhnya atau sebagian menumbangkan lebih dari 730 bangunan dan merusak ribuan lainnya di wilayah itu, menurut White Helmets, sebutan untuk pertahanan sipil daerah itu.



Sumber : Kompas TV/Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x