Kompas TV internasional kompas dunia

Dunia Gerak Cepat Kirim Tim Penyelamat ke Turki dan Suriah, Berpacu Selamatkan Korban Gempa Bumi

Kompas.tv - 7 Februari 2023, 12:41 WIB
dunia-gerak-cepat-kirim-tim-penyelamat-ke-turki-dan-suriah-berpacu-selamatkan-korban-gempa-bumi
Petugas penyelamat darurat Yunani bergegas masuk pesawat militer yang akan membawa mereka ke Turki untuk menyelamatkan korban gempa Turki yang dahsyat yang terjadi hari Senin, (6/2/2023) (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

ANKARA, KOMPAS.TV - Berbagai negara dan kelompok bantuan bergegas mengirim personel, dana, dan peralatan untuk membantu upaya penyelamatan di daerah yang dilanda gempa Turki dan Suriah.

Hingga Selasa pagi, (7/4/2023), Associated Press melaporkan korban tewas sudah menembus 4.000 orang sementara ribuan orang diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan.

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan korban selamat dari bawah reruntuhan, yang dikepung udara beku musim dingin di Turki dan Suriah. Berikut sekilas tentang apa yang telah disediakan sejauh ini oleh berbagai negara.

Uni Eropa memobilisasi tim SAR untuk membantu Turki, sementara sistem satelit Copernicus dari Uni Eropa diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat. Setidaknya 13 negara anggota telah menawarkan bantuan. Uni Eropa mengatakan juga siap menawarkan bantuan ke Suriah melalui program bantuan kemanusiaannya.

Amerika Serikat mengoordinasikan bantuan langsung ke Turki, termasuk tim untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan korban yang masih tertimpa reruntuhan. Mitra kemanusiaan yang didukung AS juga menanggapi kehancuran di Suriah. 

Di California, hampir 100 petugas pemadam kebakaran Los Angeles County dan insinyur struktur, bersama dengan setengah lusin anjing terlatih khusus, dikirim ke Turki untuk membantu upaya penyelamatan.

Tim penyelamat Rusia dari Kementerian Darurat sudah tiba Turki hari Selasa, (7/2/2023). Kantor berita TASS Rusia hari Selasa, (7/2/2023) melaporkan tim penyelamat EMERCOM Rusia sudah tiba di Turki untuk membantu melakukan upaya penyelamatan korban yang masih terjebak di puing-puing setelah gempa bumi.

Menurut seorang koresponden TASS, tiga pesawat Kementerian Darurat Rusia mendarat di bandara di Adana, dua Il-76 dan An-148 yang membawa lebih dari 100 anggota tim penyelamat dan dokter serta sembilan unit peralatan khusus ke zona bencana.


 

Kelompok tersebut juga termasuk rumah sakit bergerak dari Kementerian Situasi Darurat untuk memberikan bantuan kepada para korban.

Tim Penyelamat Rusia itu dilengkapi dengan alat endoskopi canggih, radar penembus tanah, pencitra termal, perangkat pencari akustik yang memungkinkan untuk mendeteksi korban di reruntuhan pada kedalaman hingga 4,5 m, serta drone untuk memantau situasi dari udara, termasuk kru anjing pelacak untuk empat lokasi kerja. Mereka memiliki pengalaman dalam mencari korban di gedung-gedung yang hancur.

Baca Juga: [Gambar Udara] Proses Penyelamatan Korban Gempa Turki M 7,8 Dari Reruntuhan Gedung

Petugas penyelamat bersama warga dengan alat seadanya berupaya mencari korban selamat gempa dahsyat di Turki dan Suriah. (Sumber: AP Photo)

Militer Rusia di Suriah juga sudah mengerahkan 10 unit berjumlah 300 orang yang mulai membersihkan puing-puing dan mencari korban selamat, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Suriah yang dilanda perang mengajukan permintaan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua negara anggota untuk membantu upaya penyelamatan, layanan kesehatan, tempat tinggal dan bantuan makanan. Daerah yang terkena dampak di Suriah terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kantong terakhir yang dikuasai oposisi negara itu.

Militer Israel mengatakan sedang mengirim tim pencarian dan penyelamatan yang terdiri dari 150 insinyur, personel medis, dan pekerja bantuan lainnya ke Turki. 

Israel mengatakan mereka akan memberikan "bantuan segera dalam upaya menyelamatkan nyawa." Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia juga telah menyetujui permintaan bantuan kemanusiaan untuk Suriah, yang diterima melalui seorang pejabat diplomatik. Israel dan Suriah tidak memiliki hubungan diplomatik dan kedua negara telah berperang beberapa kali.

Tetangga dan saingan regional bersejarah Yunani mengirim ke Turki tim yang terdiri dari 21 penyelamat, dua anjing penyelamat dan kendaraan penyelamat khusus, bersama dengan seorang insinyur struktural, lima dokter dan ahli perencanaan seismik di pesawat angkut militer.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan sedang mengoordinasikan tanggapan bantuannya dengan mitra Uni Eropa dan menyiapkan pengiriman generator darurat, tenda, selimut, dan peralatan pengolahan air. Jerman juga menawarkan untuk mengirim tim dari badan perlindungan sipil THW ke Turki untuk membantu tanggap darurat. 

Kelompok Pencarian dan Penyelamatan Internasional Jerman juga bersiap untuk menerbangkan puluhan dokter dan ahli penyelamat ke Turki Senin malam.

Baca Juga: Update Gempa Turki: Korban Jiwa Tembus 4.000 Orang, Tim Rusia Tiba, Suriah Minta Bantuan PBB

Warga Turki di kota Adana dengan tangan kosong berupaya membongkar beton untuk menyelamatkan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan gedung, akibat gempa dahsyat di Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). (Sumber: AP Photo/Khalil Khamra)

Inggris mengirim 76 spesialis pencarian dan penyelamatan dengan peralatan dan anjing pelacak serta tim medis darurat ke Turki. Inggris juga mengatakan sedang menjalin kontak dengan PBB untuk mendapatkan dukungan bagi para korban di Suriah.

Pemerintah Lebanon yang kekurangan uang mengirim tentara, tim Palang Merah dan Pertahanan Sipil, dan petugas pemadam kebakaran ke Turki untuk membantu upaya penyelamatannya.

Yordania mengirim bantuan darurat ke Suriah dan Turki atas perintah Raja Abdullah II, sementara Mesir menjanjikan bantuan kemanusiaan yang mendesak ke Turki.

Layanan anjing penyelamat Swiss REDOG mengirim 22 penyelamat dengan 14 anjing penyelamat ke Turki. Pemerintah mengatakan akan mengirim 80 spesialis pencarian dan penyelamatan ke negara itu, termasuk pakar bencana militer.

Republik Ceko mengirim ke Turki tim yang terdiri dari 68 penyelamat, termasuk petugas pemadam kebakaran, dokter, insinyur bangunan, dan juga ahli dengan anjing pelacak.

Jepang mengirim sekitar 75 pekerja penyelamat ke Turki, sementara sekretaris urusan luar negeri Meksiko mengatakan Meksiko akan mengirim spesialis peralatan dan penyelamatan ke Turki. Austria menawarkan untuk mengirim 84 tentara dari unit bantuan bencana militer ke Turki.

Baca Juga: Usai Gempa Turki-Suriah, Erdogan Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional, Korban Tewas Bertambah

Peta gempa dahsyat di Turki. Pada 6 Februari 2023, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo terjadi di Turki selatan dekat perbatasan utara Suriah, menurut Badan Survey Geologi Amerika Serikat atau USGS, Senin, (6/2/2023). (Sumber: USGS)

Spanyol bersiap mengirim dua tim Urban Search and Rescue ke Turki dengan 85 personel, dan satu kontingen petugas pemadam kebakaran sukarela.

Badan Perlindungan Sipil Italia menawarkan bantuan kepada Turki. Tim pemadam kebakaran sedang bersiap untuk berangkat dari Pisa, dan militer Italia mengatakan penerbangan transportasi akan membawa peralatan serta kesehatan dan personel lainnya.

Prancis mengirim tim penyelamat ke Turki, dan Polandia mengirim Turki 76 petugas pemadam kebakaran dan delapan anjing terlatih, dengan peralatan.

Rumania mengirim personel dan material khusus ke Turki dengan dua pesawat militer, Kroasia mengirim 40 orang dan 10 anjing, peralatan penyelamat, dan van ke Turki, Serbia mengirim 21 penyelamat dan tiga petugas penghubung ke Turki, Montenegro mengirim setidaknya 24 petugas pemadam kebakaran ke Turki, dan Presiden Moldova mengatakan 55 pekerja penyelamat telah dikirim ke Turki.

Selandia Baru memberikan US$632.000 kepada Bulan Sabit Merah Turki dan US$316.000 kepada Bulan Sabit Merah Arab Suriah untuk mengirimkan barang-barang seperti makanan, tenda dan selimut, serta memberikan bantuan medis dan dukungan psikologis.

Palang Merah China memberikan bantuan kemanusiaan tunai kepada Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Suriah masing-masing US$200.000, serta mengatakan akan mengirimkan bantuan kemanusiaan lebih lanjut jika diperlukan.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x