Kompas TV internasional kompas dunia

China Ungkap 13.000 Kematian karena Covid-19, Warganya Ingin Diberkahi Kesehatan di Tahun Baru Imlek

Kompas.tv - 23 Januari 2023, 13:22 WIB
china-ungkap-13-000-kematian-karena-covid-19-warganya-ingin-diberkahi-kesehatan-di-tahun-baru-imlek
Orang-orang mengunjungi Yu Garden menjelang Tahun Baru Imlek di Shanghai, China, 9 Januari 2023. Jutaan warga China akan mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Imlek. Gelombang mudik terbesar di dunia itu terjadi saat pemerintah China melonggarkan pembatasan akibat penyebaran Covid-19. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

BEIJING, KOMPAS.TV - China melaporkan setidaknya ada 13.000 kematian karena Covid-19 di rumah sakit selama sepekan, yaitu antara 13 hingga 19 Januari.

Pusat Kontrol dan Pencegahan penyakit China mengatakan pada Sabtu (21/1/2023), sebanyak 681 orang pasien meninggal karena kegagalan pernapasan karena Covid-19.

Selain itu sebanyak 11.977 pasien meninggal karena penyakit yang dikombinasikan dengan penularan Covid-19 selama periode itu.

Jumlah tersebut hanya berdasarkan data korban yang meninggal di rumah sakit, dan belum menyertakan yang meninggal di rumah.

Baca Juga: Warga Korea Utara Ternyata Merana saat Tahun Baru Imlek, Dicekik Kenaikan Harga Bahan Pangan

Catatan tersebut membuat warga Beijing menginginkan diberkahi kesehatan pada permohonannya di Tahun Baru Imlek.

Seorang warga Beijing mengatakan ia berharap Tahun Kelinci akan mendatangkan kesehatan bagi semua orang.


 

“Saya pikir gelombang wabah ini akan hilang,” tutur perempuan yang diketahui memiliki nama belakang Fang, 57 tahun dikutip dari CNBC.

“Saya tak terkena virus itu, tetapi suami dan semua orang di keluarga saya menerimanya. Saya pikir sangat penting untuk melindungi diri sendiri,” katanya.

Sebelum mengungkapkan 13.000 orang meninggal karena Covid-19, pada rentang waktu tersebut.

Pejabat China mengungkapkan sudah 60.000 orang meninggal pada bulan ini dan bulan sebelumnya.

Ahli kesehatan China mengungkapkan gelombang infeksi di seluruh negara sudah mencapai puncaknya.

Meski begitu, angka tersebut tetap melahirkan keraguan terekait transparasi data Beijing, apalagi beradasarkan standar global angkanya sangat rendah.

Beberapa ahli kesehatan meyakini akan ada lebih dari satu juta orang meninggal karena Covid-19 di China pada tahun ini.

Berdasarkan data dari Firma Kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, diperkirakan kematian akibat Covid-19 akan mencapai 36.000 per pekan ini.

Tahun Baru Imlek sendiri membuat jutaan warga China akan melakukan perjalanan liburan.

Apalagi, saat ini Pemerintah China sudah melonggarkan kebijakan pengetatan Covid-19 setelah terjadinya demonstrasi besar-besaran.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek di Tengah Meningkatnya Covid-19 di China, Ternyata Bikin Dilema

Dilaporkan People Daily, sekitar 110 juta penumpang kereta diperkirakan melakukan perjalanan pada 7-21 Januari, 15 hari pertama Tahun Baru Imlek.

Jumlah tersebut meningkat 28 persen dari tahun ke tahun.

Pergerakan massal banyak orang pada periode liburan itu diyakini akan meningkatkan penyebaran pandemi, dan memperbesar tingkat infeksi di beberapa area.

Tetapi, menurut Kepala Epidemiologi dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou, gelombang kedua Covid-19 kemungkinan tak akan terjadi di waktu dekat.




Sumber : CNBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x