Kompas TV internasional kompas dunia

11 Bulan Menderita Insomnia yang Sangat Langka, Remaja 16 Tahun di Rusia Akhirnya Meninggal

Kompas.tv - 21 Januari 2023, 17:55 WIB
11-bulan-menderita-insomnia-yang-sangat-langka-remaja-16-tahun-di-rusia-akhirnya-meninggal
Ilustrasi rumah sakit. (Sumber: healthcareitnews.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang remaja berusia 16 tahun di Rusia meninggal setelah mengalami insomnia yang sangat langka.

Ia meninggal setelah 11 bulan berjuang usai menderita gangguan langka, familial fatal insomnia (FFI).

Dikutip dari Daily Star, FFI memengaruhi bagian otak yang mengontrol siklus tidur-bangun.

Diyakini, kondisi itu hanya diderita beberapa lusin orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Eks Menlu AS Mike Pompeo Gambarkan Sosok Kim Jong Un dan Vladimir Putin: Mereka Punya Selera Humor

Petugas gawat darurat bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan remaja laki-laki tersebut.

Tetapi, ia gagal bertahan hidup dan dipastikan meninggal dunia pada Rabu (18/1/2023).

Menurut surat kabar Rusia, MK, dokter baru mendiagnosis kondisi ini pada akhir 2022.

Diketahui bahwa remaja tersebut telah berjuang dalam kondisi ini selama 11 bulan.

Gejalanya antara lain gangguan tidur, masalah psikiatrik, kehilangan berat badan, dan alami masalah keseimbangan.

Sedangkan gejala lainnya termasuk tingginya tekanan darah, keringat berlebih dan sulitnya mengontrol suhu tubuh.

Gejala ini dilaporkan akan semakin memburuk seiring waktu.

Hampir semua kasus FFI terjadi karena varian spesifik pada gen PRNP dan diwariskan dalam pola autosomal dominan.

Remaja tersebut dilaporkan pertama kali mengalami gejala gangguan ini pada Februari 2022, ketika ia mengalami serangan panik yang tak bisa dijelaskan.

Baca Juga: Ambil Uang Angpau Anak Kembarnya, Pria di China Diseret ke Pengadilan

Setelah dokter melakukan perawatan, anggota tubuh remaja itu mulai melemah.

Bocah itu pun kemudian berhenti menutup mata saat tidur.

Bulan lalu, ia kehilangan fungsi menelan dan orang tuanya terpaksa memberinya makan melalui selang.

Hingga saat ini, penyakit tersebut masih belum ditemukan obatnya.


 

 




Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x