Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Covid-19 di China Mencurigakan, Dunia Mulai Khawatir, Beijing Kembali Dituding Tak Transparan

Kompas.tv - 30 Desember 2022, 04:45 WIB
kasus-covid-19-di-china-mencurigakan-dunia-mulai-khawatir-beijing-kembali-dituding-tak-transparan
Langkah beberapa negara untuk mengamanatkan tes Covid-19 bagi penumpang yang datang dari China mencerminkan kekhawatiran global bahwa varian baru dapat muncul dalam wabah eksplosif yang sedang berlangsung, dan bahwa pemerintah China mungkin tidak menginformasikan ke seluruh dunia dengan cukup cepat. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV — Langkah beberapa negara untuk mengamanatkan tes Covid-19 bagi penumpang yang datang dari China mencerminkan kekhawatiran global bahwa varian baru dapat muncul dalam wabah eksplosif yang sedang berlangsung, dan bahwa pemerintah China mungkin tidak menginformasikan ke seluruh dunia dengan cukup cepat.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (29/12/2022), belum ada laporan varian baru hingga saat ini. Namun China dituding tidak terbuka terkait virus tersebut sejak pertama kali muncul di China akhir 2019.

Kekhawatirannya adalah mungkin China tidak berbagi data tentang tanda-tanda berkembangnya strain yang dapat memicu wabah baru di tempat lain.

Amerika Serikat (AS), Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, dan Italia mengumumkan persyaratan tes Covid-19 untuk penumpang dari China. AS mengutip lonjakan infeksi dan apa yang dikatakannya sebagai kurangnya informasi, termasuk pengurutan genom dari galur virus di negara tersebut.

Pihak berwenang di Taiwan dan Jepang menyatakan keprihatinan serupa. "Saat ini situasi pandemi di China tidak transparan," kata Wang Pi-Sheng, kepala pusat komando epidemi Taiwan, kepada The Associated Press. "Kami memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang informasinya, dan itu tidak terlalu akurat."

Taiwan akan mulai menguji semua orang yang datang dari China pada 1 Januari, menjelang perkiraan kembalinya sekitar 30.000 orang Taiwan untuk liburan Tahun Baru Imlek di akhir bulan.

Aturan baru Jepang yang membatasi penerbangan dari China daratan, Hong Kong, dan Makau ke bandara yang ditunjuk mulai Jumat, sudah mengganggu rencana perjalanan liburan.

Baca Juga: Akurasi Angka Resmi Covid-19 Diragukan, China akan Ukur Jumlah Kematian Berlebih akibat Virus Corona

China akhirnya mengungkapkan rencana untuk menghitung kemudian merilis data kematian berlebih akibat gelombang rekor infeksi Covid-19 ditambah keraguan tentang keakuratan angka resmi Covid-19, (Sumber: Straits Times)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mencatat pada hari Kamis, banyak negara belum mengubah kebijakan mereka untuk pelancong dari China dan mengatakan tindakan apa pun harus memperlakukan orang dari semua negara secara setara.

Setiap infeksi baru menawarkan kesempatan bagi virus corona untuk bermutasi, dan menyebar dengan cepat di China. Para ilmuwan tidak dapat mengatakan apakah itu berarti gelombang tersebut akan melepaskan mutan baru di dunia, tetapi mereka khawatir hal itu mungkin terjadi.

Pejabat kesehatan China mengatakan, wabah saat ini didorong oleh versi varian omicron yang juga telah terdeteksi di tempat lain. Sistem pengawasan disebut telah disiapkan untuk mengidentifikasi versi baru virus yang berpotensi mengkhawatirkan.

Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian Penyakit China, mengatakan pada hari Kamis bahwa China selalu melaporkan jenis virus yang ditemukannya tepat waktu.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x