Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Covid-19 Melonjak, China Justru akan Hapus Karantina dan Buka Perbatasan pada Januari 2023

Kompas.tv - 27 Desember 2022, 12:35 WIB
kasus-covid-19-melonjak-china-justru-akan-hapus-karantina-dan-buka-perbatasan-pada-januari-2023
China sedang berjuang melawan gelombang infeksi baru yang menyerang keras para lansia tetapi secara resmi mencatat hanya segelintir kematian akibat virus corona, Senin (26/12/2022) (Sumber: France24)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China atau Tiongkok akan mencabut syarat karantina Covid-19 serta membuka kembali perbatasan negara itu mulai 8 Januari 2023 mendatang.

Melansir dari South China Morning Post, Senin (26/12/2022) di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di China, pemerintah justru akan melonggarkan kebijakan "Zero-Covid" atau "Nol-Covid".

Selain itu, Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu (25/12) juga meminta otoritas kesehatan serta rumah sakit di Provinsi Guangdong, Fujian, dan Jiangsu untuk mempersiapkan penurunan tingkat manajemen Covid-19. 

Artinya, tindakan lockdown, isolasi, serta karantina tak lagi diperlukan di negara dengan penduduk terbanyak di dunia itu.

Melansir dari Associated Press (AP), Selasa (27/12/2022), pelonggaran kebijakan terkait wabah Covid-19 itu diambil untuk mempermudah masuknya orang ke negara tersebut.

Baca Juga: 371 Orang Meninggal dalam Sehari akibat Covid-19 di Jepang Usai Masuki Gelombang ke-8

Saat ini calon penumpang pesawat yang ingin masuk ke Tiongkok harus melakukan tes Covid-19 maksimal 48 jam sebelum keberangkatan. 

Selain itu, pendatang dari luar negeri yang masuk ke wilayah Tiongkok harus menjalani karantina selama lima hari di hotel, serta tiga hari di rumah.

Penghapusan syarat karantina merupakan langkah besar Pemerintah Tiongkok untuk membuka sepenuhnya perjalanan lintas negara yang sebelumnya dibatasi secara ketat sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona.


Pembatasan yang ketat di Negeri Tirai Bambu itu berdampak pada banyaknya orang kehilangan pekerjaan serta usaha yang gulung tikar.

Setelah lebih dari 2,5 tahun menerapkan kebijakan ketat terkait pandemi Covid-19, Pemerintah Tiongkok mencabut banyak pembatasan pada awal bulan Desember 2022.

Dampaknya, wabah dilaporkan meluas hingga menyebabkan lonjakan tinggi di ruang gawat darurat rumah sakit serta rumah duka.

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, penularan Covid-19 di China melonjak setelah kebijakan Nol-Covid dilonggarkan.

Baca Juga: Wabah Covid-19 di China Kian Parah, Timbul Ketakutan Muncul Mutasi Baru Virus Corona

Para ilmuwan pun mengaku tak tahu mengenai apa yang mungkin terjadi.

“China memiliki populasi yang sangat besar dan adanya imunitas yang terbatas,” ujar Ahli Penyakit Menular dari Universitas John Hopkins, Dr. Stuart Campbell dikutip dari AP, Minggu (25/12/2022).

“Dan itu tampaknya menjadi latar di mana kita bisa melihat ledakan varian baru,” ucapnya.



Sumber : Kompas TV/AP/Kyodonews


BERITA LAINNYA



Close Ads x