Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin ke Minsk, Moskow Hajar Kiev Dengan Serangan Drone yang Perparah Pemadaman Listrik Ukraina

Kompas.tv - 20 Desember 2022, 05:45 WIB
putin-ke-minsk-moskow-hajar-kiev-dengan-serangan-drone-yang-perparah-pemadaman-listrik-ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin ke Belarusia bertemu presiden Alexander Lukashenko hari Senin, (19/12/2022) usai Rusia kembali menghajar Kiev, Ibukota Ukraina dengan gelombang serangan drone pengebom hari Senin sebelum fajar menyingsing, (19/12/2022) yang sontak membuat pemadaman di 11 wilayah tengah dan timur Ukraina. (Sumber: Konstantin Zavrazhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan harian yang tak henti-hentinya sebagai "teror" dan sekali lagi memohon negara-negara Barat untuk mengirim sistem pertahanan udara yang canggih saat musim dingin makin parah di Ukraina.

“Perisai pertahanan udara 100% untuk Ukraina akan menjadi salah satu langkah paling sukses melawan agresi Rusia,” kata Zelenskyy melalui tautan video pada konferensi ancaman regional Eropa utara di Latvia. “Langkah ini diperlukan sekarang.”

Puing-puing pesawat tak berawak yang jatuh merusak jalan di distrik Solomianskyi tengah dan memecahkan jendela di gedung bertingkat di distrik Shevchenkyvskyi di Kiev, kata pejabat kota itu.

Angkatan udara Ukraina mengatakan di Telegram bahwa personelnya berhasil menghancurkan 30 dari setidaknya 35 drone pembawa bom yang diluncurkan Rusia di seluruh negeri dari sisi timur Laut Azov di pantai tenggara Ukraina. Rusia ada di seberang laut.

Militer Ukraina melaporkan keberhasilan yang meningkat dalam menembak jatuh rudal dan drone Rusia yang masuk, tetapi Zelenskyy mengatakan Moskow menerima sejumlah drone baru dari Iran.

Pada hari Jumat, ibu kota Ukraina diserang sebagai bagian dari serangan besar-besaran dari Rusia. Lusinan rudal diluncurkan di seluruh negeri, memicu pemadaman listrik yang meluas.

Analis mengatakan Kremlin mungkin mencari semacam dukungan militer Belarusia untuk operasinya di Ukraina. Tetapi cuaca musim dingin dan sumber daya Rusia yang terkuras membuat serangan apa pun mungkin tidak akan segera terjadi, menurut Institute for the Study of War, sebuah wadah pemikir di Washington.

Baca Juga: Ukraina Langsung Kecam FIFA Usai Tidak Boleh Pidato Sebelum Pertandingan Final Piala Dunia Qatar

Ukraina langsung mengecam FIFA, usai FIFA menolak menayangkan pesan video dari Presiden Volodymyr Zelenskyy sebelum final Piala Dunia hari Minggu di Qatar, yang diklaim berisi seruan perdamaian dunia. (Sumber: New York Times)

“Kapasitas militer Rusia, bahkan diperkuat oleh unsur-unsur angkatan bersenjata Belarusia untuk mempersiapkan dan melakukan operasi ofensif mekanis skala besar yang efektif dalam beberapa bulan ke depan masih patut dipertanyakan,” kata think tank tersebut dalam sebuah laporan yang diterbitkan Minggu.

Ia juga menyimpulkan "tidak mungkin Lukashenko mengerahkan militer Belarusia (yang juga harus diperlengkapi kembali) untuk menyerang Ukraina."

Sementara itu, kapal perang dari Armada Pasifik Rusia berangkat Senin untuk ambil bagian dalam latihan angkatan laut bersama dengan China.

Latihan tersebut mengikuti serangkaian manuver bersama yang menyoroti peningkatan kerja sama militer antara Moskow dan Beijing karena keduanya menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Amerika Serikat menginjak wilayah berbahaya dengan terlibat dalam perang di Ukraina.

“Kebijakan berbahaya dan picik ini menempatkan AS dan Rusia di ambang konfrontasi langsung,” kata Zakharova dalam sebuah pernyataan hari Senin. “Moskow meminta pemerintahan Joe Biden untuk menilai situasi dengan bijaksana dan menahan diri dari eskalasi yang berbahaya.”

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x