Kompas TV internasional kompas dunia

Jepang Pilih Kata 'Perang' sebagai Huruf Kanji Tahun Ini untuk Rangkum 2022, Ini Alasannya

Kompas.tv - 14 Desember 2022, 16:53 WIB
jepang-pilih-kata-perang-sebagai-huruf-kanji-tahun-ini-untuk-rangkum-2022-ini-alasannya
Ilustrasi huruf kanji Jepang. Rakyat Jepang dilaporkan telah memilih huruf kanji yang bermakna "perang" sebagai kata tahun ini untuk merangkum tahun 2022. Pemilihan ini disebut merefleksikan sentimen warga Jepang atas kondisi dunia saat ini. (Sumber: Felipe Pelaquim via Unsplash)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

TOKYO, KOMPAS.TV - Rakyat Jepang dilaporkan telah memilih huruf kanji yang bermakna "perang" sebagai kata tahun ini untuk merangkum tahun 2022. Pemilihan ini disebut merefleksikan sentimen warga Jepang atas kondisi dunia saat ini.

Yayasan Pengujian Kecerdasan Kanji Jepang yang memilih kata itu melalui voting umum menyebut pemilihan ini juga dipengaruhi oleh kecemasan atas melemahnya yen dan tingginya biaya hidup.

Yayasan itu menyebut pemilihan kata "perang" turut dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang terjadi pada 2022.

"Invasi ke Ukraina oleh Rusia, penembakan mantan Perdana Menteri Abe, pesatnya depresiasi yen dan inflasi yang dihadapi dalam keseharian menimbulkan kecemasan di benak banyak orang," tulis pernyataan yayasan itu dikutip The Guardian, Rabu (14/12/2022).


Baca Juga: Kata Tahun Ini versi Oxford: Goblin Mode. Apa Artinya?

Kata bahasa Jepang tahun ini pun amat kontras dibanding tahun lalu, yakni "kin" (uang/emas). Pada 2021, pemilihan huruf kanji tahun ini dipengaruhi oleh kata-kata bertema olahraga sehubungan Olimpiade Tokyo yang digelar di tengah pandemi Covid-19.

Sementara pada 2020, huruf kanji tahun ini yang dipilih adalah "mitsu" (rapat/tertutup), dipengaruhi oleh penyebaran Covid-19.

Pengumuman huruf kanji tahun ini atas pilihan warga Jepang disiarkan langsung melalui televisi. Kepala pendeta di kuil Kiyomizu, Kyoto, Seihan Mori menuliskan kata "sen" (perang) besar-besar di kanvas.

"Saya harap 'perang' ini berakhir tahun depan dan orang-orang dapat hidup dalam damai," kata Mori.

Di lain sisi, selain kebanyakan pemilih yang merujuk invasi Rusia ke Ukraina untuk memilih kata "perang", sebagian lain mengaku pilihannya dipengaruhi oleh tes rudal rutin Korea Utara dan kesulitan sehari-hari akibat naiknya harga pangan.

"Saya terkejut, frustrasi, marah, dan sedih karena perang di Ukraina. Saya juga marah ke diri sendiri karena tidak mampu berbuat apa pun tentangnya," kata seorang pemilih.

Baca Juga: Jepang Resmikan UU yang Sasar Pendanaan Organisasi Keagamaan, Misi Pembunuh Shinzo Abe Berhasil?

 

 

 



Sumber : The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x