Kompas TV internasional kompas dunia

Tingkatkan Kerja Sama dengan China, Menlu Saudi: Bukan Berarti Kami Tak Mau Kerja Sama dengan AS

Kompas.tv - 11 Desember 2022, 20:06 WIB
tingkatkan-kerja-sama-dengan-china-menlu-saudi-bukan-berarti-kami-tak-mau-kerja-sama-dengan-as
Presiden China Xi Jinping bertemu pemimpin Teluk Arab di Riyadh hari Jumat, (9/12/2022) dalam unjuk kekuatan putra mahkota Arab Saudi mengonsolidasi pemimpin negara-negara Teluk Arab. (Sumber: Straits Times)

RIYADH, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menegaskan, peningkatan hubungan China-Arab Saudi bukan berarti Riyadh tidak mau bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS).

Pernyataan tersebut dilontarkan Faisal usai Arab Saudi dan China meneken sejumlah kerja sama strategis dalam kunjungan Xi Jinping ke Riyadh.

Faisal menyebut, kerja sama dengan China akan membantu Arab Saudi mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi. Ia pun menegaskan bahwa Saudi terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun untuk melayani kepentingan bersama.

"Kami memiliki kemitraan strategis dengan banyak negara, termasuk AS, India, China, Jepang, dan Jerman," kata Faisal dikutip Saudi Gazette, Jumat (9/12/2022).

"Bekerja sama dengan ekonomi terbesar kedua (China) itu perlu. Namun, ini bukan berarti kami tidak bekerja sama dengan ekonomi terbesar nomor satu dunia (AS)," lanjutnya.

Baca Juga: Huawei Ditolak AS, Dirangkul Arab Saudi: Efek Pertemuan Mesra Xi Jinping dan Bin Salman

Menlu Arab Saudi itu melanjutkan, Riyadh punya kepentingan bersama baik dengan China ataupun AS. Ia menyebut kerja sama Arab Saudi dengan kedua negara adalah bentuk kompetisi ekonomi, bukan polarisasi.

"Kami tidak percaya polarisasi atau memilih satu mitra dibanding yang lain. Ekonomi Kerajaan (Arab Saudi) berkembang pesat dan kami membutuhkan semua mitra," kata Faisal.

Lebih lanjut, Faisal menyatakan bahwa negara-negara Teluk Arab adan China tengah mengupayakan persetujuan perdagangan bebas antara kedua pihak.

"Kerajaan (Arab Saudi) tidak hanya mengambil satu jalur, dan kami terbuka kepada siapa pun. Kami percaya pada kerja sama multilateral, dan hubungan dengan China lebih dalam dari sekadar isu persenjataan. Kami akan terus memformulasikan kebijakan kami sesuai kepentingan kami dan terbuka ke semuanya," kata Faisal.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit menyebut China dan negara-negara Arab telah menyepakati prinsip non-interferensi urusan domestik kedua pihak. Ia menyatakan bahwa deklarasi yang ditandatangani di Riyadh memuat visi bersama China-Arab.

Di lain sisi, Gheit menyerukan tuntutan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar memberi keanggotaan penuh kepada Palestina.

Baca Juga: Setelah 7 Tahun, Presiden Tiongkok Xi Jin Ping Kunjungi Arab & Bertemu Raja Salman!

 



Sumber : Saudi Gazette


BERITA LAINNYA



Close Ads x