Kompas TV internasional kompas dunia

Viktor Bout, Eks Perwira Soviet Berjuluk "Saudagar Kematian" yang Dibebaskan Rusia dari Penjara AS

Kompas.tv - 10 Desember 2022, 12:38 WIB
viktor-bout-eks-perwira-soviet-berjuluk-saudagar-kematian-yang-dibebaskan-rusia-dari-penjara-as
Viktor Bout melihat keluar dari dalam ruang pusat penahanan, sembari menunggu sidang ekstradisi atas tuduhan Amerika Serikat di pengadilan kriminal pada 19 Mei 2011. (Sumber: AP)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia baru saja membebaskan Viktor Bout setelah mendekam di penjara Amerika Serikat (AS) sepanjang 12 tahun terakhir.

Eks perwira militer Soviet berjuluk "saudagar kematian" itu ditukar dengan Britnney Griner, atlet basket AS yang ditahan Rusia karena kasus narkotika.

Menukil laporan Associated Press, proses pertukaran tahanan antar-kedua negara itu telah selesai pada Jumat (9/12/2022). 

Kisah Viktor Bout Jadi Inspirasi Film

Julukan "saudagar kematian" pada Bout justru datang selepas ia mengakhiri karier militernya. Pasalnya, setelah itu Bout dikenal sebagai pedagang senjata ilegal.

Transaksinya menimbulkan banyak konflik mengerikan di berbagai belahan dunia.

Saking kondangnya, kisah hidup Bout sampai menginspirasi film Lord of War garapan sutradara Nicolas Cage yang dirilis pada 2005.

Film itu mengisahkan tentang eks perwira angkatan udara Soviet yang pensiun, lalu terkenal karena menjual senjata.

Alih-alih resmi, Bout digambarkan menjalankan bisnis senjata ilegal. Dagangannya disuplai untuk kubu yang terlibat perang saudara di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.

Beberapa pemimpin dunia eks klien Bout di antaranya mantan Presiden Liberia Charles Taylor, pemimpin Libya Moammar Gadhafi, termasuk dua pihak yang saling berperang di Angola.

Baca Juga: Akhirnya, Rusia Tukar Pebasket AS Brittney Griner yang Ditahan dengan Pedagang Senjata Viktor Bout

Bout sebenarnya telah menjadi buron AS sejak lama. Namun, ia baru bisa ditangkap pada Maret 2008 di Thailand setelah "dijebak".

Dalam prosesnya, otoritas AS menipu Bout agar meninggalkan Rusia demi menghadiri sebuah pertemuan bisnis.

Jaksa di pengadilan menyebut, Bout datang ke Thailand untuk "gudang senjata yang menakjubkan, termasuk ratusan rudal permukaan udara, senapan mesin, dan senapan sniper, 10 juta butir amunisi, serta lima ton bahan peledak."

Setelah ditahan di hotel mewah kota Bangkok dalam kurun waktu cukup lama, Bout akhirnya dibawa ke AS pada 2011.

Ia kemudian diadili dan hakim menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara. Kini Bout bebas lebih cepat dari hukumannya berkat pertukaran tahanan Rusia-AS.

Baca Juga: Perang Ukraina Sesungguhnya di Meja Para Pemodal: Rekonstruksi Pascaperang, Sumber Daya Alam, Cuan


 



Sumber : AP


BERITA LAINNYA



Close Ads x