Kompas TV internasional kompas dunia

Ini Kemampuan Mengerikan B-21 Raider, Pengebom Siluman Canggih Terbaru Militer AS

Kompas.tv - 3 Desember 2022, 21:38 WIB
ini-kemampuan-mengerikan-b-21-raider-pengebom-siluman-canggih-terbaru-militer-as
Pentagon dan pabrikan pesawat militer Northrop Grumman meluncurkan pesawat pengebom masa depan militer AS hari Jumat (2/12/2022), memamerkan pengebom B-21 Raider. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

PALMDALE, KOMPAS.TV — Pentagon dan pabrikan pesawat militer Northrop Grumman meluncurkan pesawat pengebom masa depan militer AS, Jumat (2/12/2022).

Setelah dirahasiakan selama bertahun-tahun, pesawat pengebom siluman B-21 Raider itu akhirnya dipamerkan, dan akan berfungsi sebagai tulang punggung operasi tempur Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) selama beberapa dekade mendatang.

Saat peluncurannya, B-21 Raider, dengan bentuk batwing atau sayap kalong yang khas, ditarik ke depan dari hanggar. Dihujani cahaya biru magis dan diiringi musik sinematik, karyawan Northrop Grumman bersorak saat B-21 Raider dipamerkan.

Melansir Washington Post, Sabtu (3/12/2022), peluncuran B-21 Raider digelar di fasilitas perusahaan di Air Force Plant 42. Di fasilitas milik pemerintah yang dijaga ketat di utara Los Angeles itu, pekerjaan militer sangat rahasia kerap dilakukan.

Berbicara di depan hanggar, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, pesawat itu adalah bukti komitmen jangka panjang Departemen Pertahanan AS untuk membangun kemampuan canggih.

"Kemampuan canggih yang akan membentengi kemampuan AS untuk mencegah agresi, hari ini dan di masa depan,” ujar Austin.

Pesawat siluman itu, katanya, "punya 50 tahun kemajuan dalam teknologi siluman.” Teknologi ini membuat B-21 sulit untuk dideteksi, bahkan oleh sistem pertahanan udara yang paling canggih. 

“B-21 terlihat mengesankan,” kata Austin. "Tapi apa yang ada di bawah rangka dan lapisan luar bahkan lebih mengesankan."

Austin menambahkan, pertahanan AS berakar pada pencegahan, dan pengembangan B-21 berfungsi sebagai simbol.

“Kami sekali lagi menjelaskan kepada musuh potensial: Risiko dan biaya agresi jauh lebih besar daripada keuntungan yang bisa dibayangkan,” kata Austin.

Program ini diperkirakan menelan biaya setidaknya $80 miliar atau Rp1.241 triliun, dan AU AS berniat memiliki setidaknya 100 pesawat.




Sumber : Kompas TV/Washington Post/Northrop Grumman


BERITA LAINNYA



Close Ads x