Kompas TV internasional kompas dunia

Kejutan! Kazakhstan Segera Gelar Pilpres, Dua Kandidat Unggulan adalah Perempuan

Kompas.tv - 18 November 2022, 17:47 WIB
kejutan-kazakhstan-segera-gelar-pilpres-dua-kandidat-unggulan-adalah-perempuan
Pemerintah Kazakhstan akan menggelar pemilihan presiden pada 20 November mendatang, dan dua dari enam kandidatnya adalah perempuan. (Sumber: OSCE)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kazakhstan akan menggelar pemilihan presiden pada 20 November mendatang, dan dua dari enam kandidatnya adalah perempuan.

"Ini akan menjadi pemilihan presiden ke-7 Kazakhstan sejak memperoleh kemerdekaan pada 1991 dan ini bisa dianggap sebagai tonggak utama baru dalam perkembangan demokrasi di negara kami," kata Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov di Jakarta, Jumat (18/11/2022) seperti laporan Antara.

Enam calon presiden dalam pilpres Kazakhstan tahun ini adalah Qaraqat Abden dari Asosiasi National Alliance of Professional Social Workers, Saltanat Tursynbekova dari Asosiasi Kazakh Mothers-the Way to Traditions, Meyram Qazhyken dari Asosiasi Commonwealth of Trade Unions of Kazakhstan Amanat, Kassym-Zhomart Tokayev dari sejumlah asosiasi publik, Zhiguli Dayrabayev dari Asosiasi People's Democratic Patriotic Party Auyl, dan Nurlan Auesbayev dari Asosiasi National Social Democratic Party.

Dari enam kandidat tersebut, dua capres perempuan adalah Qaraqat Abden dan Saltanat Tursynbekova.

Sarekenov mengatakan secara signifikan untuk pertama kalinya dalam sejarah, kandidat perempuan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Ini menjadi langkah penting lainnya dalam perkembangan demokrasi yang sedang berlangsung di Kazakhstan. Selama bertahun-tahun, Kazakhstan melakukan sejumlah langkah konkret untuk memastikan kesetaraan gender sekaligus mempromosikan peran perempuan dalam dunia bisnis dan politik. Kini kami melihat beberapa hasil dari upaya-upaya ini," katanya.

Baca Juga: Kazakhstan Ganti Nama Ibu Kota dan Perpanjang Masa Jabatan Presiden Jadi 7 Tahun

Pemerintah Kazakhstan akan menggelar pemilihan presiden pada 20 November mendatang dan dua dari enam kandidatnya adalah perempuan. (Sumber: Astana Times)

Presiden Kassym-Jomart Tokayev dalam berbagai kesempatan meyakinkan bahwa kampanye pemilu akan dilakukan secara ketat sesuai dengan hukum, terbuka dan dengan partisipasi yang luas dari para pengawas dalam dan luar negeri.

"Selama 31 tahun rakyat Kazakhstan berupaya menciptakan masyarakat yang sejahtera, stabil dan inklusif. Menjalankan hak demokratik melalui pemilu akan membantu memperkuat apa yang telah kami capai sejauh ini dan sekaligus meletakkan fondasi bagi progres ke depannya," kata Sarekenov.

Setelah terpilih presiden yang baru, Kazakhstan akan terus menjalin hubungan erat dengan mitra internasional, termasuk Indonesia.

"Kami membangun fondasi yang kuat untuk kerja sama dengan semua mitra kami. Oleh karenanya, saya memiliki banyak alasan untuk optimistis tentang masa depan kerja sama ini."

Komisi Pemilihan Pusat Kazakhstan menerima permohonan dari 12 kandidat yang dicalonkan oleh asosiasi publik republik.

Enam kandidat lolos melewati prosedur yang sudah ditetapkan dan sudah terdaftar, dimana dua di antaranya adalah tokoh perempuan.

Baca Juga: Waduh, Putin Ditentang Sekutunya Sendiri, Kazakhstan Tak akan Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Pemerintah Kazakhstan akan menggelar pemilihan presiden pada 20 November mendatang dan dua dari enam kandidatnya adalah perempuan. (Sumber: Astana Times)

Saat ini, para kandidat sedang mengelar kampanye yang berlangsung hingga 19 November.

Total 10.101 tempat pemungutan suara (TPS) akan tersedia, dan hampir 12 juta warga negara sudah masuk dalam daftar pemilih.

Sementara itu, 68 TPS juga sudah disediakan di bawah misi konsular dan diplomatik Kazakhstan di luar negeri.

KPU Kazakhstan juga dilaporkan sudah menyetujui kertas surat suara, memantau semua wilayah dan memeriksa kesiapan TPS dan semua infrastruktur yang diperlukan.

Sebanyak 35 perwakilan dari negara asing akan memantau proses pilpres Kazakhstan. Dari jumlah tersebut, 15 negara akan ditempatkan di tingkat komisi pemilihan pusat, termasuk negara tetangga Armenia, Azerbaijan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Komisi Pemilihan Umum Indonesia juga akan diundang untuk memantau jalannya pilpres.


 




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x