Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Sukses Besar Gastrodiplomasi di KTT G20, dari China, Argentina hingga Sukses Indonesia

Kompas.tv - 16 November 2022, 07:20 WIB
kisah-sukses-besar-gastrodiplomasi-di-ktt-g20-dari-china-argentina-hingga-sukses-indonesia
Tuan rumah KTT G20 tahun ini, Indonesia, memanfaatkan kesempatan melebarkan pengaruhnya dengan menghidangkan berbagai menu spesial, dalam gastrodiplomasi KTT G20 yang spektakuler dan megah. (Sumber: Tribun/Istimewa)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Keren! Pagelaran Budaya dari Sabang-Merauke Meriahkan Gala Dinner G20 di GWK Bali


Pada KTT G20 terakhir yang diadakan sebelum pandemi, yang membuat KTT tatap muka selama dua tahun, Jepang menyajikan sepiring ikan anglerfish goreng yang dihias dengan indah, daging sapi Tajima yang dipanggang di atas arang bambu, flan jagung manis yang disematkan dengan bunga yang dapat dimakan, dan makanan penutup matcha.

Bersamaan dengan potongan sake dan anggur, Jepang mengatakan pihaknya membagikan buklet menu dalam 15 bahasa yang menjelaskan teknik memasaknya dan bagaimana koki menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari menu.

Para pemimpin G20 di KTT yang digelar di Bali juga menikmati momen-momen rileks dan alami. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau terlihat duduk sambil minum bir bersama mitranya PM Inggris yang baru dilantik Rishi Sunak, yang menyeruput just mangga, dan dilaporkan keduanya berbicara tentang kebijakan luar negeri Indo-Pasifik.

Dr Suntikul mengatakan kampanye gastrodiplomasi yang berhasil dapat menghasilkan keuntungan ekonomi jangka panjang, seperti peningkatan ekspor. “Semakin banyak orang yang tahu atau familiar dengan makanan tersebut, dan saat restoran etnik berkembang ke luar negeri, hal itu dapat menyebabkan permintaan untuk ekspor hasil laut atau pertanian,” katanya.

Istilah gastrodiplomasi diciptakan oleh The Economist dalam artikel tahun 2002 tentang proyek Thailand untuk meningkatkan jumlah restoran Thailand di seluruh dunia, dengan membantu membiayai bisnis dan mensertifikasi restoran otentik di luar negeri.

Korea Selatan, Jepang, Peru, dan negara-negara Nordik meluncurkan program serupa. Kampanye pariwisata Peru berusaha mempopulerkan kelezatan seperti asam pisco dan ceviche melalui pameran dagang, buku masak, dan festival makanan.

Kampanye ekspor budaya Korea Selatan membantu mendorong ledakan barang-barang konsumen mulai dari pangsit dan mie instan pedas hingga permen gula yang terinspirasi oleh acara Netflix populer "Squid Game".

Dr Suntikul mengatakan untuk KTT G20, Indonesia membutuhkan waktu lebih lama, tidak hanya satu makan malam rendang daging sapi lezat agar upayanya memberikan dampak. “Bagaimana Anda membuat kesan yang baik dalam makan malam satu jam sementara para pemimpin sibuk berbicara? Pemerintah (Indonesia) membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk bercerita lebih banyak dan Anda memerlukan kampanye yang sangat membumi yang dibangun selama bertahun-tahun.”

 




Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x