Kompas TV internasional kompas dunia

Turki Tolak Ucapan Belasungkawa AS atas Ledakan di Istanbul, Kenapa?

Kompas.tv - 14 November 2022, 20:42 WIB
turki-tolak-ucapan-belasungkawa-as-atas-ledakan-di-istanbul-kenapa
Mobil-mobil polisi dan ambulans parkir di lokasi ledakan di Jalan Istiklal, kawasan pejalan kaki populer di Istanbul, Turki, Minggu, 13 November 2022. Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mencuit bahwa ledakan terjadi sekitar pukul 4.20 sore waktu setempat dan mengatakan ada korban tewas dan luka, tapi tidak menyebutkan berapa banyak. Penyebab ledakan belum diketahui. (Sumber: AP Photo/Francisco Seco)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

ANKARA, KOMPAS.TV - Pemerintah Turki menolak ungkapan belasungkawa dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ankara tentang ledakan di Jalan Istikal, Istanbul. Penolakan ini diduga terkait dugaan keterlibatan Washington dengan pemberontak Kurdi di Suriah.

Pemerintah Turki menuduh pemberontak Kurdi sebagai dalang serangan yang mengguncang jantung kota Istanbul pada Minggu (13/11/2022) kemarin. 

"Kami tidak menerima pesan belasungkawa dari kedutaan besar AS (tentang bom Istanbul). Kami menolaknya," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dalam pidato yang disiarkan televisi, Senin (14/11) dikutip Arab News.

Baca Juga: Update Bom Istanbul: Tangkap 22 Tersangka, Pemerintah Turki Tuduh Pelakunya Pemberontak Kurdi

Ledakan di Jalan Istiklal Istanbul menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya per Senin (14/11). Otoritas Turki telah menangkap lebih dari 46 orang terkait insiden ini.

Ledakan di jantung kota Istanbul ini diduga sengaja dilakukan ketika memasuki jam ramai jalan oleh pejalan kaki. Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag melaporkan seorang perempuan duduk di pinggir jalan sebelum 45 menit dan ledakan teradi sesaat setelah dia pergi.

Suleyman Soylu mengeklaim serangan ini disusun oleh pemberontak Kurdi dari kota Ayn Al-Arab, utara Suriah. Ia mengeklaim dalang serangan ini adalah pemberontak dari pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Pertahanan Rakyat (YPG).

"Pemeriksaan kami menunjukkan bahwa perintah atas serangan teror mematikan ini datang dari Ayn Al-Arab di utara Suriah, tempat PKK/YPG memiliki markas di Suriah sana," kata Soylu dikutip The Guardian.

Di lain pihak, otoritas Turki enggan berkomentar ketika ditanya soal isu pertemuan pejabat intelijen Rusia dan AS di Turki pada Senin (14/11). Ankara sebatas menyatakan bekerja sama dengan sejumlah negara dalam tindakan kontra-terorisme.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bom Istanbul diduga merupakan serangan teroris. Hal tersebut disampaikan Erdogan beberapa jam sebelum bertolak ke Bali untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Pesawat Kepresidenan Turki dilaporkan mendarat di landasan pacu Bandara I Gusti Ngurang Rai, Denpasar, Bali, Senin (14/11). Erdogan datang bersama sang istri, Emine Erdogan.

Baca Juga: Momen Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Tiba di Bali untuk Hadiri KTT G20
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x