Kompas TV internasional kompas dunia

Ngeri, Korea Utara Kirim 180 Jet Tempur usai Tembak 30 Rudal, Dihadang 80 Jet Tempur Korea Selatan

Kompas.tv - 4 November 2022, 19:45 WIB
ngeri-korea-utara-kirim-180-jet-tempur-usai-tembak-30-rudal-dihadang-80-jet-tempur-korea-selatan
Ilustrasi. Jet tempur KF-16 Korea Selatan. Korea Selatan terbangkan 80 pesawat militer termasuk jet tempur canggih F-35 hari Jumat, (4/11/2022) usai melacak sekitar 180 penerbangan jet tempur Korea Utara. (Sumber: Kementerian Pertahanan Korea Selatan via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Baca Juga: Jepang Sempat Panik Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Perintahkan Rakyatnya Berlindung

Sirene serangan udara terdengar di sebuah pulau di Korea Selatan, Rabu (11/2/2022) dan warga di sana langsung mengungsi ke tempat berlindung di bawah tanah usai Korea Utara menembakkan sedikitnya 17 rudal. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)

Pada hari Rabu, Korea Utara menembakkan lebih dari 20 rudal, yang paling banyak diluncurkan dalam satu hari.

Peluncuran itu terjadi setelah Pak mengeluarkan ancaman terselubung dari konflik nuklir dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan atas latihan bersama mereka, yang menurut Korea Utara adalah latihan untuk invasi ke Korea Utara.

Setelah mencatat rekor tahunan dengan lusinan peluncuran rudal balistik pada tahun 2022, Korea Utara semakin meningkatkan aktivitas pengujiannya sejak akhir September tahun ini, termasuk apa yang digambarkan sebagai simulasi serangan nuklir terhadap target Korea Selatan dan AS.

Dikatakan, tes itu dimaksudkan sebagai peringatan terhadap latihan militer AS dengan sekutu Korea Selatan dan Jepang.

Menanggapi peningkatan uji coba senjata Korea Utara dan meningkatnya ancaman nuklir, AS dan Korea Selatan tahun ini melanjutkan latihan militer skala besar yang dirampingkan atau ditangguhkan pada tahun-tahun sebelumnya untuk mendukung upaya diplomatik pemerintahan Trump dengan Korea Utara dan karena pandemi.

Korea Utara sangat membenci latihan militer Vigilant Storm, yang mencakup jet tempur siluman F-35B AS yang dapat dipasang senjata berat udara ke darat untuk misi serangan darat, kata Hong Min, seorang analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Seoul.

Baca Juga: Korea Utara dan Korea Selatan Makin Panas, Saling Tembak Rudal ke Perairan yang Disengketakan

Peta jangkauan peluru kendali atau rudal Korea Utara, yang kebanyakan mampu membawa hulu ledak nuklir. (Sumber: AP Photo)

Dia mengatakan, rentetan tembakan rudal dan artileri Korea Utara minggu ini mungkin menunjukkan rasa waspada.

"Jumlah 240 pesawat tempur (yang terlibat dalam latihan bersama) juga luar biasa," kata Hong. “Hanya untuk membandingkan, Amerika Serikat berperang di awal Perang Teluk 1990-an dengan sebagian besar kekuatan udaranya berasal dari dua kapal induk yang masing-masing menampung 80 pesawat tempur.”

Korea Utara meluncurkan puluhan rudal balistik tahun ini, termasuk beberapa ICBM dan rudal jarak menengah yang diterbangkan di atas Jepang.

Pejabat Korea Selatan mengatakan, ada indikasi Korea Utara dalam beberapa minggu mendatang akan melakukan uji coba nuklir. Terakhir Pyongyang melakukan uji coba nuklir adalah tahun 2017.

Para ahli mengatakan Korea Utara berusaha memaksa AS untuk menerimanya sebagai kekuatan nuklir dan berusaha untuk menegosiasikan konsesi ekonomi dan keamanan dari posisi yang kuat.

Korea Utara menekankan ancamannya dengan doktrin nuklir eskalasi yang mengizinkan serangan nuklir preemptive dalam berbagai situasi krisis yang didefinisikan secara longgar.


 



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x