Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Selidiki Tuduhan Rusia bahwa Ukraina Membuat Bom Kotor, IAEA Luncurkan Tim ke Dua Lokasi Ukraina

Kompas.tv - 28 Oktober 2022, 12:58 WIB
selidiki-tuduhan-rusia-bahwa-ukraina-membuat-bom-kotor-iaea-luncurkan-tim-ke-dua-lokasi-ukraina
Dirjen International Atomic Energy Agency IAEA Rafael  Grossi. IAEA hari Kamis, (27/10/2022) menyatakan segera mengirim tim inspektur ke dua lokasi di Ukraina di mana Rusia menuduh adanya kegiatan produksi "bom kotor" yang sedang berlangsung. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Biasanya inspektur mencari bahan nuklir seperti uranium yang diperkaya, plutonium dan thorium, katanya, tetapi dalam kasus ini.

"Ada penyebutan isotop tertentu, cesium dan strontium. Jadi, kami akan melakukan jenis pekerjaan yang berbeda untuk menentukan apakah bahan bakar di sana telah diproses ulang dalam beberapa cara untuk mengekstrak ini." tutur Grossi.

Grossi datang ke markas besar PBB di New York untuk memberi pengarahan kepada anggota Dewan Keamanan PBB secara tertutup tentang masalah nuklir yang terkait dengan Ukraina.

Nebenzia mengatakan dirinya berbicara dengan Grossi bahwa "dia harus waspada" karena kedua lokasi itu bukan satu-satunya tempat di mana bom kotor dapat diproduksi.

Baca Juga: Rusia Gelar Simulasi Serangan Nuklir Masif, Dimonitor Langsung oleh Putin

Gambar satelit PLTN Zaporizhzhia. IAEA hari Kamis, (27/10/2022) menyatakan segera mengirim tim inspektur ke dua lokasi di Ukraina di mana Rusia menuduh adanya kegiatan produksi "bom kotor" yang sedang berlangsung. (Sumber: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via AP)

Grossi mengatakan dia tetap "sangat prihatin" tentang kemungkinan kecelakaan nuklir.

Dia mengatakan dalam beberapa minggu mendatang IAEA akan mengerahkan lebih banyak ahli di pembangkit listrik tenaga nuklir lainnya di Ukraina - Rivni, Khmelnytskyi Ukraina Selatan dan Chernobyl.

Yang terakhir adalah tempat bencana nuklir terburuk di dunia pada tahun 1986, dan diduduki pasukan Rusia segera setelah invasi 24 Februari mereka ke Ukraina, meskipun menarik diri pada awal April.

Masalah nuklir diperparah oleh tuduhan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bahwa Ukraina sedang bersiap untuk meluncurkan bom kotor dalam panggilan akhir pekan ke rekan-rekannya dari Inggris, Prancis, Turki, dan AS.

Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat menolak klaim itu, menyebutnya "palsu."

Presiden Rusia Vladimir Putin mengulangi klaim tersebut pada hari Rabu, sementara
Ukraina menolak klaim Moskow, menuduhnya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari dugaan rencana Kremlin sendiri untuk meledakkan bom kotor.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x