Kompas TV internasional kompas dunia

Kronologi dan Kesaksian Pembantaian 22 Balita dan 14 Dewasa di Pusat Penitipan Anak di Thailand

Kompas.tv - 9 Oktober 2022, 11:26 WIB
kronologi-dan-kesaksian-pembantaian-22-balita-dan-14-dewasa-di-pusat-penitipan-anak-di-thailand
Seorang anak membawa foto adiknya yang tewas dibantai di pusat penitipan anak di Uthai Sawan, Thailand (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

Baca Juga: Momen Raja Thailand dan Ratu Ketemu Keluarga Korban Penembakan di Daycare

Di antara para korban pembantaian di pusat pentipan anak di Uthai Sawan, Thailand, adalah saudara kembar berusia tiga tahun Veerapat (belakang) dan Voraphol Nuakhoa. (Sumber: Straits Times/Pimpha Thana)

Di antara para korban adalah saudara kembar berusia tiga tahun Veerapat dan Voraphol Nuakhoa.

"Mereka sangat ceria dan banyak bicara. Mereka lucu," kata ibu mereka Pimpha Thana, yang mengatakan anak satu-satunya meninggal karena luka pisau di kepala mereka.

Petugas keamanan dan suaminya akan bermalam di kuil Ratsamakkee, yang juga akan mengadakan upacara pemakaman untuk 20 korban lainnya sebelum mereka dikremasi pada hari Selasa.

Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa ibu Panya kesulitan menemukan kuil yang akan melakukan upacara pemakaman untuk putranya. Dia dilaporkan memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba dan dipecat dari kepolisian pada bulan Juni karena tuduhan terkait narkoba.

Pada hari penembakan, dia bertengkar dengan istrinya dan menghadiri sidang pengadilan.

Media lokal mengatakan Panya kemudian pergi mencari putranya di pusat penitipan anak tetapi tidak dapat menemukannya di sana, dan melancarkan serangan.

Melarikan diri dari tempat kejadian dengan truk pikapnya, Panya melanjutkan amukannya, menabrak dan menembak beberapa orang yang lewat saat ia berkendara ke rumahnya sekitar 4 km jauhnya.

Di sana, dia menembak dan membunuh istri dan putranya sebelum mengarahkan pistol ke dirinya sendiri.

Baca Juga: Kisah Pilu Pembantaian 22 Balita Thailand yang Tengah Tidur Siang, Seorang Balita Berhasil Selamat

Alur peristiwa kejadian memilukan pembantaian 22 balita dan guru-guru di tempat penitipan anak di Thailand (Sumber: Straits Times Graphics/Adapted)

Seorang tetangga, Phuwan Pholyeam, 29 tahun, melihat Panya keluar dari truknya dan berlari ke jalan dengan pistol di tangan, menembaki dua orang.

"Salah satu pria itu berteriak kepada yang lain untuk lari, dan dia ditembak," kata ibu rumah tangga yang bersembunyi di dalam rumah bersama tiga anak dan kakeknya. Dia mengatakan keluarganya telah pindah ke sana sekitar setahun yang lalu.

Tertegun oleh tragedi itu, kota Uthai Sawan yang kurang dikenal telah berkumpul di sekitar keluarga. Ratusan orang muncul di Rumah Sakit Nong Bua Lamphu untuk mendonorkan darah ketika para dokter bergegas menyelamatkan mereka yang tertembak dan ditikam oleh pria bersenjata itu.

Salah satunya, Sumaee yang berusia tiga tahun, masih dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit.

"Dokter mengatakan bahwa dia harus berjuang untuk nyawanya," kata ibunya, Manaschaya Maewsuwan, 26, yang menjalankan sebuah toko barang kelontong di rumahnya.

Tidak semua anak berada di pusat penitipan anak pada hari itu karena hujan lebat. Tempat itu melayani 12 desa di  yang menampung lebih dari 90 anak, sekarang ditutup tanpa batas waktu.

Wakil kepala otoritas lokal Uthai Sawan Chuanpit Keawthong mengatakan: "Ini adalah komunitas yang damai. Sekarang ini telah terjadi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada anak-anak yang datang ke tempat itu."



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x