Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pindah Kandang karena Perang, Harimau Ukraina Ini Kabur ke Slowakia, Masyarakat Diminta Waspada

Kompas.tv - 6 September 2022, 22:16 WIB
pindah-kandang-karena-perang-harimau-ukraina-ini-kabur-ke-slowakia-masyarakat-diminta-waspada
Ilustrasi. Seekor harimau yang lepas dari penangkaran di barat Ukraina dilaporkan telah sampai di kawasan perbatasan Slowakia pada pekan ini. Otoritas terkait pun meminta masyarakat waspada. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

BRATISLAVA, KOMPAS.TV - Seekor harimau yang lepas dari penangkaran di barat Ukraina dilaporkan telah sampai di kawasan perbatasan Slowakia pada pekan ini. Hal tersebut membuat kepolisian dan pemerintah daerah di timur Slowakia meminta masyarakat waspada.

Sampainya harimau tersebut diketahui sejak Minggu (4/9/2022). Keberadaan harimau itu disadari usai jebakan foto Taman Nasional Poloniny menangkap sosoknya di dekat tiga kota timur Slowakia.

Baca Juga: Terulang Lagi! Tiga Harimau Sumatera Mati Terjerat Tali Baja, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Dalam pernyataan yang dikutip Associated Press, Senin (5/9), pihak taman nasional melaporkan bahwa harimau itu lepas dari sebuah penangkaran swasta di Strychava, kota di perbatasan Ukraina-Slowakia.

Direktur Taman Nasional Poloniny Miroslav Bural menyatakan bahwa harimau itu awalnya berasal dari sebuah kebun binatang di timur Ukraina. Namun, karena invasi Rusia, harimau itu mesti dipindahkan ke barat Ukraina.

Pemerintah kota Ulic yang berbatasan langsung dengan Ukraina meminta warga membatasi aktivitas luar ruangan.

Pihak kepolisian mengingatkan warga agar tidak mengambil risiko berhadapan dengan harimau.

Pihak berwenang di Slowakia mendesak masyarakat segera memberi informasi jika melihat seekor harimau berkeliaran.

Per Senin (5/9), menurut Kementerian Lingkungan Hidup Slowakia, harimau tersebut belum menampakkan diri lagi.


Baca Juga: Imbas Serangan Harimau, Pekerja di Hutan Industri Pelalawan Riau Diimbau Tak Keluar Malam Sendirian



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x