Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Puji Gorbachev Setinggi Langit Meski Sempat Disebut Mengecewakan Mantan Presiden Uni Soviet

Kompas.tv - 1 September 2022, 10:59 WIB
putin-puji-gorbachev-setinggi-langit-meski-sempat-disebut-mengecewakan-mantan-presiden-uni-soviet
Mantan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada 2004 lalu. (Sumber: Carsten Rehder/dpa via AP, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW. KOMPAS.TV - Presiden Rusia memuji sosok mantan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev setinggi langit.

Putin menegaskan peran Gorbachev dalam sejarah dunia sangat penting

Hal itu diungkapkannya dalam ucapan belasungkawa atas meninggalnya sosok yang mempromosikan Glasnot dan Prestoika itu.

Gorbachev meninggal dunia pada usia 91 tahun, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Wajah Gorbachev dalam Budaya Populer Barat, Iklan Louis Vuitton-nya Masih Jadi Misteri

“Gorbachev adalah politikus dan negarawan yang memainkan peran penting dalam sejarah dunia,” bunyi ucapan Putin, Rabu (31/8/2022), melalui Telegram Kremlin dikutip dari TASS.


 

“Ia memimpin negara ini adalah periode perubahan radikal, begitu juga tantangan berskala besar yang dihadapi karena kebijakan luar negeri, ekonomi dan masyarakat,” ujarnya.

Putin pun mengungkapkan saat itu Gorbachev merasa reformasi diperlukan dan berusaha untuk menemukan soluasi sendiri bagi masalah yang tengah memanas.

Putin juga menyoroti aktivitas kemanusiaan, pendidikan dan social Gorbachev.

Sebelumnya, Gorbachev sempat dilaporkan kecewa dengan Putin, karena serangan ke Ukraina yang dilakukannya.

Menurut sahabat Gorbachev yang juga seorang jurnalis, Alexei Venidiktov, Gorbachev kecewa dengan apa yang dilakukan Putin, khususnya kebijakan berbicara.

Pasalnya, Gorbachev mempopulerkan glasnost yaitu keterbukaan dan perestroika atau membangun kembali.

Kebijakan itu mengizinkan kebebasan berbicara dan reformasi ekonomi serta mengurangi Moskow dan Barat.

“Apa yang Mikhail Sergeevich Gorbachev lakukan telah hancur. Semua reformasi Gorbachev, menjadi nol, menjadi abu, dan asap,” kata Venidiktov dikutip dari Newsweek.

Baca Juga: Peringatan Panglima Militer Jerman: Rusia Berpeluang Buka Palagan Perang Kedua di Ukraina

“Ketika Gorbachev mundur, hanya ada 4.000 kekuatan reaksi NATO di Eropa. Kini NATO mengumumkan akan ada 300.000 pada akhir tahun depan. Itulah level ancamannya. Level tentara NATO di perbatasan kita,” ujarnya.

Gorbachev sebelumnya merupakan pemimpin Uni Soviet selama enam tahun, dari 1985 hingga 1991.

Setelah sebelumnya berkuasa sebagai Sekretaris Jenderal Uni Soviet, pada 1990 ia menjadi Presiden negara itu sebelum terpecah pada 1991.

Gorbachev meninggal pada usia 91 tahun, setelah mengalami sakit cukup lama.




Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x