Kompas TV internasional kompas dunia

Simpati Masyarakat Jepang pada Pembunuh Shinzo Abe, Sorot Anak yang Ditelantarkan Orang Tua Fanatik

Kompas.tv - 27 Agustus 2022, 09:20 WIB
simpati-masyarakat-jepang-pada-pembunuh-shinzo-abe-sorot-anak-yang-ditelantarkan-orang-tua-fanatik
Tetsuya Yamagami (kiri), pelaku pembunuhan eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dikawal polisi untuk dipindahkan ke kantor kejaksaan dari kantor kepolisian Nara, Jepang, 10 Juli 2022. Berpekan-pekan usai pembunuhan Abe, sebagian masyarakat Jepang mulai mencoba memahami latar belakang Tetsuya Yamagami, bahkan menunjukkan simpati.(Sumber: Juntaro Yokoyama/Kyodo News via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

Menilik latar belakang tersebut, di media sosial Jepang, tak sedikit masyarakat yang mendukung usulan pengiriman bantuan kepada Yamagami di rumah tahanan untuk menghiburnya.

Sebanyak lebih dari 7.000 orang pun telah menandatangani petisi yang meminta keringanan hukuman bagi Yamagami.

Para ahli menyebut kasus Yamagami pun mencerminkan nasib anak-anak lain jemaah kultus seperti Gereja Unifikasi yang kerap ditelantarkan.

“Jika dia tidak menjadi tersangka kejahatan ini (pembunuhan Shinzo Abe), Pak Yamagami akan mendapatkan simpati lebih besar. Banyak orang lain yang juga menderita (karena kepercayaan orang tua),” kata Kimiaki Nishida, profesor psikologi dan pakar studi kultus di Universitas Rissho.


Baca Juga: Shinzo Abe di Antara Abenomics, Kultus Keagamaan, dan Ultranasionalis Nippon Kaigi

Dalam sebuah surat yang didapatkan Associated Press dan twit-twit yang diyakini ketikannya, Yamagami mengaku kehidupan dan keluarganya dihancurkan kultus gereja karena donasi besar ibunya.

“Setelah ibu saya gabung gereja itu (pada 1990-an), seluruh masa remaja saya lenyap, sejumlah 100 juta yen (sekitar Rp10,7 miliar) sia-sia,” tulis Yamagami dalam surat bertulis tangan tersebut.

“Tidak berlebihan untuk mengatakan pengalaman saya pada waktu itu terus mengganggu hidup saya,” lanjutnya.

Ayah Yamagami mati bunuh diri saat usianya baru 4 tahun. Keluarganya yang pernah punya perusahaan konstruksi, dinyatakan bangkrut pada 2002.

Paman Yamagami menyebut ibunya berhenti memberi uang untuk makan dan sekolah anak-anaknya karena mempersembahkan semua uangnya kepada gereja, bukan anak-anaknya sendiri.

Baca Juga: Kisah Hidup Tetsuya Yamagami, Pembunuh Shinzo Abe: Suatu Kelompok Agama Menghancurkan Keluarganya




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x