Kompas TV internasional kompas dunia

Wayang Kulit Berbahasa Jerman Mulai Pentas Swiss

Kompas.tv - 13 Agustus 2022, 04:50 WIB
wayang-kulit-berbahasa-jerman-mulai-pentas-swiss
Ki Dalang Sigit Susanto memainkan wayang kulit dengan bahasa Jerman di belakang Cafe BauHutte. (Sumber: Krisna Diantha/Kompas TV)

Sigit menggelar pertunjukkan wayang kulit di Zug, Swiss, sebagai persiapan sebelum bermain di Frankurt Weltkultur Museum, 20 Agustus mendatang. "Sebagai penjajakan bagaimana reaksi penonton Eropa dengan sajian wayang di siang hari," katanya.

Dialognya berbahasa Jerman. Namun suluk, seperti bumi gonjang-ganjing, langit kelap-kelap katon, tetap menggunakan bahasa Jawa. "Agar ruh wayang kulit, tidak semua hilang," katanya.

Arthy, penonton yang berdarah Srilanka, mengaku melihat kesamaan antara kisah Sinta Obong di negaranya dengan yang dimainkan Sigit.

"Kalau di Srilanka, Rahwana itu dianggap pahlawan,“ kata Arthy.

Kendati agak berbeda, bagi Arthy, keinginan Sigit untuk menyampaikan falsafah Wayang Kulit ke publik Eropa, tersampaikan. "Dia juga berbakat, pintar memainkan wayangnya," imbuh  Arthy.

Sigit mengaku tidak mudah memainkan wayang open air. Ketiadaan layar, menyulitkan ketika adegan perang. "Tidak ada sandarannya, apalagi kalau diterbangkan atau salto, lebih rumit," akunya. Namun, Sigit berani mensaltokan Rahwana dalam salah satu adegannya.

Ki Dalang Sigit Susanto menggelar pertunjukkan wayang kulit di Zug, Swiss, sebagai persiapan sebelum bermain di Frankurt Weltkultur Museum, 20 Agustus mendatang. (Sumber: Krisna Diantha/Kompas TV)

Septin Wijayanti, salah satu warga Indonesia di Zug, Swiss, mengaku bangga ada orang Indonesia yang berani melakukan terobosan. "Memainkan wayang kulit di depan publik yang tidak kenal budaya ini. Juga dengan bahasa Jerman, harus memilki keberanian tersendiri," kata Septin.

Setelah dari Frankurt, Sigit akan terus mendalang untuk publik Swiss. "Ada yang minta di kebun pribadinya. Atau di ruang tamunya,“ akunya.

Panggung kecil itu, meski hanya akan ditonton puluhan penonton, kata Sigit, pesan kebudayaannya lebih bermakna.

KBRI Bern, masih kata Sigit, juga akan mengundangnya jika ada kegiatan budaya di Swiss. "Saya siap saja, yang penting mengenalkan wayang ke publik Swiss, tercapai," kata Sigit.

Sigit Susanto adalah warga negara Indonesia yang sudah 25 tahun menetap di Zug, Swiss. Sehari-hari bekerja paruh waktu di resto cepat saji. Namun jika ada panggilan, dia siap menjadi dalang satu-satunya di Eropa yang berbahasa Jerman. (Krisna Diantha)




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x