Kompas TV internasional kompas dunia

Mengejutkan, Peneliti Temukan Lubang Hitam di Tata Surya Dekat Bima Sakti

Kompas.tv - 19 Juli 2022, 08:16 WIB
mengejutkan-peneliti-temukan-lubang-hitam-di-tata-surya-dekat-bima-sakti
Para astronom mendapat temuan ilmiah yang mengejutkan di galaksi yang berdekatan dengan Bima Sakti kita, lubang hitam eksotik yang sangat langka, diklasifikasikan sebagai tidak aktif tetapi tampaknya lahir tanpa ledakan bintang meledak mati. (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Para astronom mendapat temuan ilmiah yang mengejutkan di galaksi yang berdekatan dengan Bima Sakti kita. 

Straits Times hari Selasa, (19/7/2022) menemukan lubang hitam eksotik yang sangat langka, menyebutnya sebagai temuan kosmik "jarum di tumpukan jerami".

Lubang hitam iti tidak hanya diklasifikasikan sebagai tidak aktif tetapi tampaknya lahir tanpa ledakan bintang yang meledak mati.

Para peneliti hari Senin, (18/7/2022) mengatakan lubang hitam atau blackhole yang satu ini berbeda dari semua lubang hitam lain karena temuan "Sinar-X yang tenang", tidak memancarkan radiasi Sinar-X yang kuat, biasanya mengindikasikan lubang hitam yang melahap materi di dekatnya dengan tarikan gravitasi yang sangat kuat. Selain itu, lubang hitam tersebut dipandang tidak lahir dari ledakan bintang yang disebut supernova.


 

Lubang hitam adalah objek yang luar biasa padat dengan gravitasi yang begitu kuat bahkan cahaya pun tidak bisa lolos.

Lubang hitam yang satu ini, dengan massa setidaknya sembilan kali lebih besar dari matahari kita, terdeteksi di wilayah Nebula Tarantula di galaksi Awan Magellan Besar dan terletak sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi.

Baca Juga: Rahasia Galaksi Bima Sakti Terbongkar, Hasil Penelitian Wahana Antariksa Gaia Milik Eropa


Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, yaitu sejauh 9,5 triliun km.

Sebuah bintang biru yang sangat bercahaya dan panas dengan massa sekitar 25 kali matahari mengorbit lubang hitam ini dalam perkawinan bintang.

Sistem biner yang disebut ini diberi nama VFTS 243. Para peneliti percaya bintang pendamping pada akhirnya juga akan menjadi lubang hitam dan bisa bergabung dengan yang lain.

Lubang hitam yang tidak aktif, dianggap relatif umum, namun sangat sulit dideteksi karena sangat sedikit berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Banyak kandidat lubang hitam yang diusulkan sebelumnya telah dibantah dengan studi lebih lanjut, termasuk oleh anggota tim yang menemukan lubang hitam yang satu ini.

"Tantangannya adalah menemukan objek-objek itu," kata Tomer Shenar, seorang peneliti astronomi di Universitas Amsterdam, penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.

"Kami mengidentifikasi jarum di tumpukan jerami."




Sumber : Kompas TV/Nature Astronomy/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x