Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Tak Percaya Putin Sakit dan Akan Dibunuh, Petinggi Militer Inggris Sebut Itu Hanya Angan-Angan

Kompas.tv - 18 Juli 2022, 17:00 WIB
tak-percaya-putin-sakit-dan-akan-dibunuh-petinggi-militer-inggris-sebut-itu-hanya-angan-angan
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kepala Staf Pertahanan Inggris, Sir Tony Radakin menegaskan kabar Putin sakit atau akan dibunuh hanya angan-angan belaka. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Panglima Militer Inggris mengaku tak percaya dengan spekulasi bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin sedang sakit atau akan dikudeta dan dibunuh.

Ia menegaskan bahwa semua kemungkinan tersebut hanyalah angan-angan belaka.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Pertahanan Inggris, Sir Tony Radakin, saat ditanya kemungkinan Putin dikudeta karena invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Uni Eropa Ancam Rusia: Sanksi Tak akan Dicabut Jika Moskow Mendikte Perjanjian Damai dengan Ukraina

“Saya pikir beberapa komentar mengenai dirinya yang sedang sakit, atau seseorang akan membunuh atau melengserkannya, saya puku hanya angan-angan belaka,” tuturnya, Sabtu (16/7/2022) dikutip dari Daily Star.

“Sebagai professional militer, kami melihat rezim yang relatif stabil di Rusia, Presiden Putin telah menumpas oposisi mana pun, kami melihat hierarki yang ditanamkan Putin dan tak ada seorang pun di puncak memiliki motivasi untuk menentangnya, dan itu sangat suram,” tambahnya.

Ia mengatakan tantangan dari Rusia akan bertahan, dan berpotensi smembuat Rusia menjadi ancaman selama satu dekade.

Radikin pun menegaskan Perdana Menteri Inggris selanjutnya harus menyadari bahwa Rusia adalah ancaman terbesar untuk Inggris.

Baca Juga: Pengakuan Mengerikan Remaja Ukraina Ditangkap Tentara Rusia, Bersihkan Tempat Tahanan Disiksa

“Jadi ancaman terbesar adalah Rusia, dan itulah Rusia dalam segala bentuknya jika Anda melihatnya secara militer,” katanya.

Ia menegaskan saat ini ancaman pasukan darat Rusia memang tengah menurun, tapi ia menilai Rusia masih memiliki kemampuan yang berbahaya.

“Rusia terus melanjutkan kekuatan nuklirnya, memiliki kemampuan siber dan juga kemampuan luar angkasa, serta memiliki program khusus di bawah air, sehingga bisa menjadi ancaman untuk kabel di bawah air yang memungkinkan informasi dunia untuk transit secara global,” ujarnya.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x