Kompas TV internasional kompas dunia

Balkan Memanas! Serbia-Kroasia Bertengkar Gara-Gara Beograd Tak Kabarkan Rencana Kunjungan Presiden

Kompas.tv - 18 Juli 2022, 03:40 WIB
balkan-memanas-serbia-kroasia-bertengkar-gara-gara-beograd-tak-kabarkan-rencana-kunjungan-presiden
Ilustrasi. Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Belakangan ini, hubungan Serbia-Kroasia memanas usai Zagreb menolak rencana kunjungan Presiden Serbia Aleksandar Vucic karena tak mengabari lebih dulu. (Sumber: AP Photo/Darko Vojinovic)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

ZAGREB, KOMPAS.TV - Tensi diplomatik memanas antara Serbia dan Kroasia, dua negara rival di kawasan Balkan, belakangan ini. Penyebabnya adalah Beograd tak mengomunikasikan rencana kunjungan Presiden Serbia Aleksandar Vucic ke sebuah monumen Perang Dunia Kedua di Kroasia.

Menurut laporan Associated Press, Minggu (17/7/2022), Zagreb pun tak mau mengizinkan kunjungan tersebut karena tak ada pemberitahuan. Sikap Kroasia ini disambut Beograd dengan kemarahan.

Sebelumnya, Vucic berencana menggelar kunjungan privat ke kamp konsentrasi Jasenovac di Kroasia. Pada Perang Dunia Kedua, kamp ini menjadi tempat puluhan ribu etnis Serb dibantai otoritas pro-Nazi di Kroasia.


Baca Juga: 24 Staf Kedubes Rusia Diusir Kroasia, Gegara Invasi ke Ukraina

Zagreb mengaku mengetahui rencana kunjungan Vucic itu melalui “saluran tak resmi.” Menteri Luar Negeri Kroasia Gordan Grlic Radman menyebut ketiadaan pemberitahuan resmi dari Serbia “tidak bisa diterima.”

“Kementerian Luar Negeri (Kroasia) ingin menegaskan bahwa rencana kunjungan apa pun dari pejabat asing, baik waktunya, sifatnya, serta programnya harus menjadi bahasan komunikasi resmi dan melalui persetujuan dari kedua pihak,” kata Grlic Radman.

“Ini bukan kunjungan ke tempat wisata tepi pantai. Presiden sebuah negara adalah individu yang harus dilindungi,” lanjutnya.

Di lain pihak, pemerintah Serbia tak terima dengan sikap Zagreb dan menyebutnya “memalukan.” 

Menteri Dalam Negeri Sebia Aleksandar Vulin bahkan menyatakan bahwa, mulai sekarang, semua pejabat Kroasia harus mengumumkan setiap kunjungan atau transit ke Serbia.

Ia menyebut para pejabat Zagreb harus diperlakukan dengan “aturan kontrol yang khusus”, tetapi tidak menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan istilah tersebut.

“Ini adalah kebijakan yang anti-Eropa dan anti-peradaban dan pelanggaran brutal kebebasan bergerak,” kata Perdana Menteri Serbia Ana Branabic.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x