Kompas TV internasional kompas dunia

Tersangka Pengeboman Air India 1985 Ditembak Mati di Kanada, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan

Kompas.tv - 16 Juli 2022, 10:43 WIB
tersangka-pengeboman-air-india-1985-ditembak-mati-di-kanada-polisi-selidiki-motif-pembunuhan
Petugas kepolisian memeriksa TKP pembunuhan seorang tersangka pengeboman Air India 1985 di Surrey, Provinsi British Columbia, Kanada, Kamis (14/7/2022). (Sumber: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

VICTORIA, KOMPAS.TV - Ripudaman Singh Malik, tersangka pengeboman pesawat Air India pada 1985 silam ditembak mati di Kanada. Menurut laporan BBC, Jumat (15/7/2022), kepolisian menduga penembakan Malik ini adalah pembunuhan terencana.

Malik sendiri dibebaskan dari dakwaan serangan teroris yang menewaskan 328 penumpang pada 23 Juni 1985 silam itu. Malik dan satu tersangka lain, Ajaib Singh Bagri, dibebaskan dari semua tuduhan pada 2005.

Menurut keterangan polisi, Malik ditembak mati di dalam mobilnya. Mobil ini ditemukan di daerah Surrey, Provinsi British Columbia, Kanada.

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan satu kendaraan lain yang hangus terbakar.


Baca Juga: Pesawat Air India Tergelincir dan Patah Jadi Dua, 18 Orang Tewas

Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan terencana ini. Belum diketahui apakah pembunuhan ini terkait dengan pengeboman pesawat Air India yang diduga melibatkan Malik.

Pengeboman pesawat Air India pada 1985 diyakini dilakukan oleh komunitas Sikh Kanada. Komunitas Sikh diduga melakukan aksi balasan atas penyerbuan berdarah ke Kuil Emas Sikh atau Sri Harmandir Sahib di Punjab, India pada 1984 silam.

Pada 23 Juni 1985, pesawat Air India dengan nomor penerbangan 182 meledak di pesisir Irlandia, menewaskan seluruh penumpang dan kru. Kebanyakan penumpang adalah warga Kanada yang hendak mengunjungi kerabat di India.

Pengeboman ini merupakan serangan teror paling mematikan sepanjang sejarah Kanada.

Selain serangan teroris di pesisir Irlandia tersebut, satu bom lain juga meledak secara prematur di Jepang. Ledakan ini menewaskan dua petugas bagasi.

Malik dan Bagri, sebelumnya diduga terlibat pengeboman, dibebaskan setelah melalui proses pengadilan selama dua tahun. Namun, berbagai kalangan menuduh polisi yang menyelidiki kasus ini ceroboh. 

Walaupun Malik membantah keterlibatannya dalam sidang, saksi-saksi kunci mengeklaim ia telah mengakui secara pribadi keterlibatannya dalam pengeboman tersebut.

Baca Juga: Kuil Sikh di Afghanistan Diguncang Empat Ledakan, Pelaku Diduga ISIS Sandera Jemaah


 



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x