Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Deklarasikan Kemenangan Merebut Wilayah Luhansk Secara Penuh

Kompas.tv - 4 Juli 2022, 22:02 WIB
putin-deklarasikan-kemenangan-merebut-wilayah-luhansk-secara-penuh
Putin hari Senin, (4/7/2022) mendeklarasikan kemenangan di wilayah Luhansk, sehari setelah pasukan Ukraina menarik diri dari benteng pertahanan terakhir mereka yang tersisa di Luhansk (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

POKROVSK, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Senin (4/07/2022) mendeklarasikan kemenangan di wilayah Luhansk, sehari setelah pasukan Ukraina menarik diri dari benteng pertahanan terakhir mereka yang tersisa di provinsi tersebut, seperti laporan Associated Press, Senin (4/07/2022).

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melaporkan kemenangan itu kepada Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi hari Senin (4/7/2022) bahwa pasukan Rusia kini menguasai penuh Luhansk, yang bersama dengan provinsi tetangga Donetsk membentuk jantung industri Ukraina di Donbas.

Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa "operasi" itu selesai hari hari Minggu setelah pasukan Rusia menguasai kota Lysychansk, benteng terakhir pasukan Ukraina di Luhansk.

Putin, pada gilirannya, mengatakan unit militer "yang mengambil bagian dalam "kemenangan" di Luhansk, "harus beristirahat, meningkatkan kemampuan tempur mereka."

Deklarasi Putin terjadi ketika pasukan Rusia merangsek lebih dalam ke Ukraina timur setelah militer Ukraina mengkonfirmasi pasukannya ditarik dari Lysychansk hari Minggu.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina Meningkat Usai Kunjungan Jokowi, Pengamat: Misinya Bukan Gencatan Senjata

Putin hari Senin, (4/7/2022) mendeklarasikan kemenangan di wilayah Luhansk, sehari setelah pasukan Ukraina menarik diri dari benteng pertahanan terakhir mereka yang tersisa di Luhansk.(Sumber: Straits Times)

Gubernur Luhansk Serhii Haiday hari Senin mengakui pasukan Ukraina mundur dari kota untuk menghindari pengepungan.

"Ada risiko pengepungan Lysychansk," kata Haidai kepada Associated Press, menambahkan pasukan Ukraina bisa bertahan selama beberapa minggu lagi tetapi berpotensi membayar harga yang terlalu tinggi.

"Kami berhasil melakukan penarikan terpusat dan mengevakuasi semua yang terluka," kata Haidai.

"Kami mengambil kembali semua peralatan, jadi mulai saat ini penarikan diatur dengan baik."

Baca Juga: Putin Perintahkan Pasukan Rusia Lanjutkan Serbuan Usai Kuasai Luhansk Sepenuhnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat menerima PM Australia Anthony Albanese. Putin hari Senin, (4/7/2022) mendeklarasikan kemenangan di wilayah Luhansk, sehari setelah pasukan Ukraina menarik diri dari benteng pertahanan terakhir mereka yang tersisa di Luhansk (Sumber: AP Photo/Nariman El-Mofty)

Staf Umum Ukraina mengatakan pasukan Rusia sekarang memfokuskan upaya mereka untuk menyerbu ke arah garis Siversk, Fedorivka dan Bakhmut di wilayah Donetsk, yang sekitar setengahnya dikendalikan oleh Rusia.

Tentara Rusia juga mengintensifkan bombardir terhadap benteng utama Ukraina di Sloviansk dan Kramatorsk, lebih dalam di Donetsk.

Hari Minggu, enam orang, termasuk seorang gadis berusia 9 tahun, tewas dalam penembakan Rusia di Sloviansk dan 19 orang lainnya terluka, menurut pihak berwenang setempat. Kramatorsk juga dilaporkan mendapat serangan pada hari Minggu.

Sebuah briefing intelijen Senin dari Kementerian Pertahanan Inggris mendukung penilaian militer Ukraina, mencatat pasukan Rusia akan "sekarang hampir pasti" beralih untuk menundukkan Donetsk.

Pengarahan itu mengatakan konflik di Donbas telah "hancur-hancuran" dan tidak mungkin berubah dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Soal Efektivitas Misi Damai Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Pengamat: Ini Diplomasi Jangka Panjang

Penguasaan penuh Rusia atas kota Lysychansk di Ukraina kini menjadi kepastian, dipandang menjadi prestasi Putin dan pasukan Rusia (Sumber: New York Times)

Sementara tentara Rusia memiliki keunggulan besar dalam kekuatan tembak, analis militer mengatakan mereka tidak memiliki keunggulan signifikan dalam jumlah pasukan.

Itu berarti Moskow kekurangan sumber daya untuk menguasai tanah dengan cepat dan hanya bisa maju perlahan, mengandalkan artileri berat dan rentetan roket untuk melunakkan pertahanan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin menjadikan penundukan seluruh Donbas, yaitu Donetsk dan Luhansk, sebagai tujuan utama dalam perangnya di Ukraina, yang sekarang memasuki bulan kelima.

Dalam pidato video malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui penarikan itu, tetapi bersumpah pasukan Ukraina akan berjuang kembali.

"Jika komando pasukan kami menarik orang dari titik-titik tertentu di garis depan di mana musuh memiliki keunggulan terbesar, khususnya ini berlaku untuk Lysychansk, itu berarti hanya satu hal: Kami akan kembali berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern," kata Zelenskyy.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x