Kompas TV internasional kompas dunia

Afghanistan Hentikan Pencarian Korban Selamat, Hanya 48 Jam setelah Gempa

Kompas.tv - 24 Juni 2022, 16:54 WIB
afghanistan-hentikan-pencarian-korban-selamat-hanya-48-jam-setelah-gempa
Warga korban gempa menunggu untuk menerima bantuan di daerah yang terkena gempa di Gayan, Afghanistan, pada 23 Juni 2022. Aparat Afghanistan mengumumkan mereka menghentikan proses pencarian korban selamat, hanya 48 jam sejak gempa besar dua hari lalu yang menewaskan 1.000 orang (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Baca Juga: Warga Afghanistan Kuburkan Korban Gempa Secara Massal & Berharap Bantuan Segera Datang

Seorang pria korban gempa di Afghanistan duduk di rumahnya yang telah rata dengan tanah, Rabu, (22/6/2022). Aparat Afghanistan mengumumkan mereka menghentikan proses pencarian korban selamat hanya 48 jam sejak gempa besar dua hari lalu yang menewaskan 1.000 orang. (Sumber: AP)

Komunikasi juga terganggu karena gempa itu merobohkan menara telepon seluler dan kabel listrik.

Gempa bumi melanda daerah-daerah yang sudah terkena dampak hujan deras, menyebabkan longsoran batu dan tanah yang menyapu dusun-dusun di lereng gunung.

Organisasi Save the Children mengatakan, lebih dari 118.000 anak terkena dampak bencana.

"Banyak anak sekarang berkemungkinan besar tanpa air minum bersih, makanan, dan tempat tidur yang aman," kata badan amal internasional itu.

Bencana itu menimbulkan tantangan logistik besar bagi pemerintah Taliban, yang mengambil alih ketika pasukan internasional pimpinan Amerika Serikat mundur setelah melakukan pendudukan selama 20 tahun.

Sejak itu, aliran bantuan internasional bagi negara yang sebagian besar wilayahnya terisolasi itu, terputus karena sanksi.

"Distribusi bantuan akan transparan," kata juru bicara pemerintah Bilal Karimi, seraya menambahkan "banyak negara telah membantu dan mendukung kami".

Baca Juga: Potret Pilu Warga Afghanistan Kuburkan Korban Gempa

PBB dan beberapa lembaga bantuan mulai bergerak di lapangan memberi bantuan darurat bagi Afghanistan saat korban tewas akibat gempa pada Rabu (22/6/2022) terus bertambah seiring dengan masuknya informasi dari desa-desa terpencil. (Sumber: Bakhtar News Agency via AP)

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan PBB telah "sepenuhnya dimobilisasi" untuk membantu.

Menurut kantornya, badan pengungsi PBB, UNHCR, telah mengirimkan tenda, selimut dan terpal plastik; Program Pangan Dunia (WFP) telah mengirimkan stok makanan untuk sekitar 14.000 orang; dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyediakan 10 ton pasokan medis yang cukup untuk 5.400 operasi.

Pada Kamis (23/6/2022), Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab mengatakan berencana mengirim bantuan. Pasokan dari negara tetangga, Pakistan, juga sudah melintasi perbatasan.

India, yang memiliki hubungan tegang dengan Taliban, mengatakan telah mengirim 27 ton pasokan dalam dua penerbangan untuk diserahkan ke badan-badan bantuan internasional.

Sebagian besar wilayah Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong ke arah utara ke lempeng Eurasia.

Pada 2015, gempa bumi melanda bagian timur laut Afghanistan yang terpencil, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan bagian utara yang berada di dekatnya.




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x