Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

PM Inggris Pede Rusia Bakal Kalah di Ukraina Timur, Yakin Putin Mulai Kehabisan Pasukan dan Senjata

Kompas.tv - 23 Juni 2022, 16:29 WIB
pm-inggris-pede-rusia-bakal-kalah-di-ukraina-timur-yakin-putin-mulai-kehabisan-pasukan-dan-senjata
PM Inggris Boris Johnson percaya diri Rusia akan kalah di Ukraina timur karena kehabisan pasukan dan senjata. (Sumber: AP Photo/Matt Dunham)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengungkapkan rasa percaya dirinya terkait kondisi pasukan Rusia di Ukraina timur.

Johnson merasa yakin Rusia bakal kalah di Ukraina timur, dan menegaskan bahwa pasukan Vladimir Putin mulai kehabisan pasukan dan senjata.

Rusia dilaporkan telah menekan pasukan Ukraina di Ukraina timur.

Ukraina timur menjadi fokus utama Putin setelah kegagalan Rusia merebut Kiev di awal penyerangan.

Baca Juga: NATO Bersiap Hadapi Rusia, Lakukan Perombakan Pertahanan Besar dan Tambah 40.000 Pasukan

Donbas yang berada di Ukraina timur, merupakan rumah dari sebagian populasi berbahasa Rusia.

Selain itu, wilayah itu juga menjadi tempat dua kelompok pemberontak yang didukung pemerintah Rusia.

Rusia pun dilaporkan telah menguasai sebagian besar dari kota penting Severodonetsk.

Namun, Johnson menegaskan, berdasarkan laporan intelijen dari badan pertahanan Inggris, hal itu menandai momentum dengan potensi menguras sumber daya Rusia.

Ia pun menegaskan, keuntungan mereka dalam perang tersebut tak akan bertahan lama.

“Intelijen pertahanan kami percaya, bagaimana pun dalam beberapa pekan ke depan akan tiba pada titik di mana Rusia tak akan lagi memiliki momentum untuk maju karena kehabisan sumber daya,” kata Johnson dikutip dari Newsweek.

Sebelumnya pada awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan dalam penilaiannya bahwa pasukan Rusia telah menghasilkan dan mempertahankan momentum terhadap tentara Ukraina.

Mereka juga menegaskan bahwa Rusia telah berada di puncak untuk mengambil alih kontrol di wilayah Luhansk.

Tetapi berdasarkan penilaian, kementerian tersebut menemukan bahwa keuntungan ini datang dengan biaya sumber daya yang signifikan.

Baca Juga: Akui Ada Permintan AS, Rusia Bahas Nasib Prajurit Amerika yang Ditangkap di Ukraina

Mereka juga menegaskan, untuk mempertahankannya, Rusia akan membutuhkan investasi besar untuk tenaga dan peralatan yang berkelanjutan.

Johnson sendiri dikenal sebagai pendukung Ukraina, dan telah melakukan beberapa kunjungan tingkat tinggi ke Kiev.

Ia menegaskan dirinya bakal berbicara di G7, agar bantuan militer ke Ukraina terus dilakukan.

“Saat Ukraina berada dalam posisi untuk melakukan serangan balik, maka ia harus didukung dengan perlengkapan yang mereka minta dari kita,” tuturnya.

 




Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x