Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pensiunan Jerman Mulai Andalkan Kupon Makanan akibat Inflasi, Dampak Sanksi Ekonomi Krisis Ukraina

Kompas.tv - 17 Juni 2022, 20:57 WIB
pensiunan-jerman-mulai-andalkan-kupon-makanan-akibat-inflasi-dampak-sanksi-ekonomi-krisis-ukraina
Pensiunan Jerman mulai terkena dampak infasi dan kenaikan harga, kini mulai mengandalkan kupon makanan agar mampu sampai akhir bulan, akibat dari dampak sanksi ekonomi terhadap Rusia karena menyerang Ukraina (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Dalam upaya untuk mengurangi tekanan pada keuangan yang terjepit, pemerintah telah menurunkan pajak bahan bakar, secara drastis memangkas biaya transportasi umum dan menjanjikan semua pembayar pajak mendapat bantuan sosial satu kali sebesar 300 euro.

Baca Juga: Pemerintah dan Oposisi Jerman Sepakati Anggaran Militer 100 Miliar Euro Tahun ini

Harga bahan bakar per liter di sebuah pompa bensin di Ebersburg dekat Fulda, Jerman 7 Maret 2022. Pensiunan Jerman mulai tidak sanggup membeli makanan karena lonjakan harga akibat inflasi, buntut sanksi ekonomi kepada Rusia atas serangan ke Ukraina(Sumber: Antara )

Tetapi Behme tetap tidak terkesan. "Saya tidak tahu ke mana bantuan pemerintah itu pergi," katanya.

Bahkan bank makanan sendiri merasakan efek dari inflasi besar-besaran.

"Kami harus menaikkan beberapa harga sebesar 20 atau 50 sen karena kami membutuhkan uang untuk mengisi kembali stok kami," kata Malina Jankow, manajer bank makanan Bernau.

Selain para pensiunan dan pengangguran, antrean kini juga dipenuhi para pengungsi Ukraina.

Anna Dec, seorang pekerja rumah sakit berusia 35 tahun, datang ke Bernau dengan dua wanita Ukraina yang tinggal di rumahnya dan saat ini masing-masing menerima tunjangan sebesar 449 euro per bulan.

Baca Juga: Polandia Kirim 200 Tank ke Ukraina dan Berharap Diganti Tank Leopard Jerman, Berlin: Tak Semudah Itu

"Mereka harus membayar untuk air, energi, makanan, produk kebersihan... Itu hampir tidak ada apa-apanya," katanya.

Kewalahan oleh masuknya pelanggan, beberapa bank makanan di Jerman harus menolak pendatang baru atau menjatah makanan yang mereka distribusikan.

"Kami telah lama meminta pemerintah untuk membuat undang-undang untuk memaksa supermarket memberikan makanan mereka yang tidak terjual," kata Norbert Weich, 72, ketua bank makanan.

Sekitar 16 persen orang Jerman, atau lebih dari 13 juta orang, hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2020, menurut sebuah studi oleh badan amal Deutscher Paritaetische Gesamtverband, yang diterbitkan pada Desember 2021.

"Federasi bank makanan memiliki resolusi: Segera setelah kami tidak lagi dibutuhkan, kami akan bubar," kata Weich. "Tetapi saya tidak berpikir itu akan terjadi dalam hidup saya."

 



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x