Rapat di Brussel tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov.
Rapat ini diagendakan untuk membuka pertemuan jajaran meteri pertahanan NATO.
Rapat antarmenteri pertahanan NATO secara resmi baru dibuka pada Rabu (16/6).
Jajaran menteri juga akan membahas akses Swedia dan Finlandai dalam forum tersebut.
Dua pekan kemudian, NATO akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Madrid, Spanyol.
Serangkaian agenda ini bertepatan dengan permintaan bantuan senjata berat dari Kiev untuk menahan serbuan Rusia.
“Para sekutu (NATO) berkomitmen untuk terus menyediakan perlengkapan militer yang dibutuhkan Ukraina untuk menang, termasuk senjata berat dan sistem (persenjataan) jarak jauh,” kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg.
Stoltenberg menambahkan, NATO akan mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menghadiri KTT NATO di Madrid pada 29-30 Juni, baik datang langsung atau secara virtual.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar menyebut pihaknya baru mendapatkan 10% dari jumlah persenjataan yang diminta ke Barat untuk “menciptakan keseimbangan kekuatan dengan militer Rusia.”
“Tidak peduli berapa gigih upaya Ukraina, tidak peduli betapa profesional tentara kami, tanpa bantuan mitra-mitra Barat kami tidak akan bisa memenangkan perang ini,” kata Malyar.
Ia menambahkan, dalam pertempuran, Ukraina menggunakan 5.000-6.000 peluru artileri per hari, sedangkan Rusia menembakkan 10 kali lipat lebih banyak.
Baca Juga: Rusia Klaim Hajar Depot Amunisi Senjata Bantuan Barat, Sebut Ukraina akan Musnah dalam 2 Tahun
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.