Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Serangan Artleri Ukraina Disebut Tewaskan Ratusan Tentara Bayaran Rusia, Hanya Satu Orang Selamat

Kompas.tv - 11 Juni 2022, 16:54 WIB
serangan-artleri-ukraina-disebut-tewaskan-ratusan-tentara-bayaran-rusia-hanya-satu-orang-selamat
Gambar di media sosial mengungkapkan markas tentara bayaran Rusia, kelompok Wagner terbakar karena serangan artileri Ukraina. (Sumber: The Sun)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

LUHANSK, KOMPAS.TV - Serangan artileri Ukaina disebut telah tewaskan ratusan tentara bayaran dari kelompok kontraktor militer Wagner.

Dilaporkan hanya ada satu orang yang selamat karena serakan tersebut.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi di sebuah arena olahraga di Kadiivka, Ukraina timur.

Dikutip dari The Sun, Jumat (10/6/2022), sekitar 300 tentara bayaran Rusia tewas dalam serangan itu.

Baca Juga: Klitschko Bersaudara Ledek Putin usai Gagal Duduki Kiev: Ia Berusaha Terlihat Maskulin

Hasil dari serangan tersebut diyakini sebagai kehilangan terbesar bagi Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengungkapkan, pasukan Ukraina menyerang markas tentara bayaran itu dengan tembakan artileri berat.

“Angkatan Bersenjata Ukraina melancarkan serangan dengan sasaran yang tepat. Hanya satu penjajah yang selamat,” katanya.

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan lokasi yang diserang dalam keadaan hanur dan terbakar. 

Pekerja darurat dengan helm oranye terlihat melakukan pencarian di sekitar reruntuhan.

Kelompok Wagner dipercaya telah ditugaskan Putin untuk beroperasi di Ukraina secara rahasia sejak aneksasi Crimea pada 2014.

Baca Juga: Intelijen Inggris Ungkap Rusia Kehabisan Senjata, Disebut Mulai Gunakan Rudal Kuno dari Era 1960-an

Rusia menggunakan fasilitas olahraga itu sebagai markas sejak menyelinap ke Ukraina pada 2014 lalu.

Sebelum melakukan penyerangan pada Februari yang Putin sebut sebagai operasi militer khusus, Kremlin telah mendukung pemberontak di wilayah Donbas.

Kelompok Wagner dianggap sebagai tentara pribadi Putin, dan telah beroperasi di seluruh dunia, diam-diam mendukung kegiatan Rusia di Timur Tengah dan Afrika. 

Putin diyakini menggunakan kelompok itu memberikan penyangkalan yang masuk akal, karena mereka tak secara eksplisit terikat dengan Kremlin.



Sumber : The Sun


BERITA LAINNYA



Close Ads x