Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah di Balik Foto Ikonik Albert Einstein Menjulurkan Lidah dengan Ekspresi Jahil

Kompas.tv - 8 Juni 2022, 22:41 WIB
kisah-di-balik-foto-ikonik-albert-einstein-menjulurkan-lidah-dengan-ekspresi-jahil
Foto asli ikonik Albert Einstein. Sudah 70 tahun sejak fisikawan jenius Albert Einstein menjulurkan lidahnya ke reporter menyebalkan. Hasil fotonya ikonik, hasil kesigapan seorang fotografer atas ekspresi yang terjadi hanya sepersekian detik. (Sumber: Arthur Sasse/UPI)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Baca Juga: Manuskrip Langka Tulisan Tangan Albert Einstein Kembali Dilelang, Diperkirakan akan Laku Jutaan Euro

Sudah 70 tahun sejak fisikawan jenius Albert Einstein menjulurkan lidahnya ke reporter menyebalkan. Hasil fotonya ikonik, hasil kesigapan seorang fotografer atas ekspresi yang terjadi hanya sepersekian detik. (Sumber: Arthur Sasse/UPI)

Pada tahun 2009, salinan asli yang ditandatangani dijual seharga 74.324 dollar AS pada sebuah pelelangan, menjadikannya foto jenius termahal yang pernah ada.

Einstein, yang adalah seorang Yahudi, melarikan diri dari Nazi Jerman dan tahu bagaimana rasanya menjadi subjek perburuan penyihir yang dipimpin oleh pemerintah.

Dengan demikian, dia tidak memaafkan Perang Dingin dan pencarian terhadap orang-orang yang diduga komunis yang diprakarsai oleh Senator Joseph McCarthy, di mana banyak politisi, intelektual, dan seniman dituduh "tidak Amerika".

Einstein memiliki banyak hal untuk dikatakan tentang kebodohan manusia seperti itu. "Kekuasaan orang bodoh tidak dapat diatasi karena ada begitu banyak dari mereka, dan suara mereka sama pentingnya dengan suara kita," demikian kutipan Einstein yang diterjemahkan dari bahasa Jerman.

"Dua hal tidak terbatas: alam semesta dan kebodohan manusia. Tetapi saya belum yakin tentang alam semesta," lanjut sindiran lain dari sang profesor Einstein.

Einstein menghadapi kebodohan ini dengan kejeniusan, dan sedikit humor.

Sejak diambil pada hari ulang tahun Einstein pada tahun 1951, foto dirinya yang menjulurkan lidah direproduksi jutaan kali, pada poster dan kaos, kartu ucapan, mug, dan mural.

Dan bahkan hari ini, beberapa dekade setelah kematiannya, pemikir revolusioner dan profesor jenius ini masih memiliki banyak penggemar, dari muda hingga tua.

 




Sumber : Deutsche Welle


BERITA LAINNYA



Close Ads x