Kompas TV internasional kompas dunia

Kematian Jurnalis Shireen Abu Akleh, Aktivis Tuduh AS Terlibat dalam Pelanggaran HAM Israel

Kompas.tv - 14 Mei 2022, 07:51 WIB
kematian-jurnalis-shireen-abu-akleh-aktivis-tuduh-as-terlibat-dalam-pelanggaran-ham-israel
Aparat Israel menyerang warga yang membawa dan mengirinya peti jenazah Shireen Abu Akleh, wartawan Al Jazeera yang diduga tewas ditembak tentara Israel, di Yerusalem Timur, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan, Jumat (13/5/2022). Abu Akleh terbunuh saat meliput serbuan militer Israel ke kamp pengungsian di Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022). (Sumber: AP Photo/Maya Levin)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

Sebelumnya, Omar Assad yang berusia 78 tahun tewas setelah ditahan di Tepi Barat, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel, Januari lalu.

Baca Juga: AS Diminta Tak Sertakan Israel dalam Penyelidikan Kematian Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh

Deena mengungkapkan, warga Palestina-Amerika seperti dirinya, tak dilindungi oleh pemerintah AS, saat berkunjung ke Palestina untuk menemui keluarganya.

“Kami warga Amerika dan kami membayar pajak, dan uang itu tak hanya digunakan untuk merisak keluarga kami dan warga Palestina, tetapi juga kami sekarang,” kata Deena.

“Banyak dari kami yang takut untuk pergi ke Palestina pada tahun ini.”

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden dan para pembantunya berulang kali menegaskan akan memberikan bantuan kepada Israel, tanpa syarat, pengurangan atau pengetatan dengan total 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp55 triliun setiap tahun.

Aparat Israel Serang Prosesi Pemakaman Shireen Abu Akleh

Pada Jumat (13/5/2022), pasukan Israel menyerbu prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh di Yerusalem. Mereka menggebuki para pelayat dan pengusung peti jenazah Abu Akleh.

Video penyerangan tersebut menyebar ke seluruh dunia hingga Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengaku "sangat terganggu".

"Setiap keluarga berhak untuk mengistirahatkan orang-orang tercinta mereka dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan," cuitnya di Twitter.

Utusan AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield juga mengaku "sangat sedih" dengan kejadian tersebut.

Ironisnya, bahkan sebelum ditetapkan sebagai Utusan AS untuk PBB tahun lalu, Thomas-Greenfield telah menyatakan bahwa salah satu prioritasnya adalah melindungi Israel dari kritik di PBB.

Selain mengucurkan dana sebesar USD3,8 miliar dalam bentuk bantuan militer per tahun untuk Israel, tahun ini, Washington memberikan tambahan USD1 miliar kepada Tel Aviv guna memperkuat kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome menyusul serbuan ke Jalur Gaza pada Mei 2021 lalu.




Sumber : Al-Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x