Kompas TV internasional kompas dunia

Kakek Ini Tinggal dengan Jasad Istrinya 21 Tahun, Beri Ucapan Penuh Haru saat Akhirnya Dikremasi

Kompas.tv - 9 Mei 2022, 09:31 WIB
kakek-ini-tinggal-dengan-jasad-istrinya-21-tahun-beri-ucapan-penuh-haru-saat-akhirnya-dikremasi
Kakek di Thailand, Charn Janwatchakal tinggal selama 21 tahun dengan jasad istrinya dan mengungkapkan salam perpisahan menyedihkan saat istrinya akhirnya dikremasi. (Sumber: Facebook Via Daily Mail)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

BANGKOK, KOMPAS.TV - Seorang kakek di Thailand tak ingin kehilangan cinta sejatinya dan memutuskan tinggal dengan jasad istrinya selama 21 tahun.

Kakek bernama Charn Janwatchakal, 72 tahun, tinggal dengan jasad istrinya di sebuah peti di dalam ruangan tempat ia tidur.

Istri Charn dilaporkan telah meninggal karena sakit bawaan sejak 2001.

Charn yang merupakan mantan paramedis di tentara Kerajaan Thailand, meminta bantuan Yayasan Phet Kasem Bangkok untuk mengkremasi istrinya.

Baca Juga: Pusat Pengendalian Penyakit AS Selidiki 109 Kasus Hepatitis Langka Pada Anak-anak

Dalam video yang viral, memperlihatan Charn tengah menyaksikan pekerja yayasan amal mengambil peti mati yang membusuk dari tempat kotor, dikelilingi oleh kantong plastik dan sampah lainnya di Distrik Bang Khen, Bangkok.

Istri Charn akhirnya dikremasi pada Sabtu (30/4/2022), dan Charn memberikan ucapan perpisahan mengharukan untuk istrinya.

“Bu, Anda hanya pergi untuk urusan singkat dan Anda akan kembali ke rumah lagi. Tidak akan lama, saya janji,” katanya dikutip dari The Independent.

Dilansir dari The Strait Times, Charn menempatkan istrinya di sebuah kamar yang kecil tempat mereka tidur.

Selain itu, ia kerap berbicara dengan jasad istrinya, seperti ia masih hidup.

Pada siang hari, ia menghabiskan beberapa jam bersama kucing dan anjing peliharaannya di sebuah ruangan kecil di samping rumahnya.

Baca Juga: Pesan Bono U2 ke Pemuda Rusia: Gulingkan Vladimir Putin!

Tak ada aksi hukum yang dilakukan kepada Charn, karena ia telah mendaftarkan kematian istrinya kepada pejabat setempat.

Seorang pemimpin yayasan, yang biasa mengunjungi pria tersebut pada dua bulan terakhir untuk memberikannya makanan dan minuman, serta membantunya memulihkan diri dari kecelakaan motor, tak menyadari apa yang terjadi karena tak melihat peti mati di dalam rumah.

Charn kemudian meminta bantuan yayasan untuk ritual kremasi, karena ia takut istrinya tak mendapat upacara ritual jika ia mati.

Menurut laporan, rumahnya tak memiliki listrik dan berada dalam kondisi kemiskinan.



Sumber : The Independent


BERITA LAINNYA



Close Ads x