Kompas TV internasional kompas dunia

Malaysia: Gaji ART Indonesia Mulai RM 1.200 Sesuai Standar Minimum, Tidak Bisa Mulai RM 1.500

Kompas.tv - 14 April 2022, 00:12 WIB
malaysia-gaji-art-indonesia-mulai-rm-1-200-sesuai-standar-minimum-tidak-bisa-mulai-rm-1-500
Menteri SDM Malaysia, S. Saravanan. Gaji Asisten Rumah Tangga (ART) asal Indonesia akan dimulai dari RM1.200 atau setara Rp4 juta per bulan sesuai dengan persyaratan upah minimum Malaysia, bukan RM 1.500 seperti permintaan Indonesia. (Sumber: Bernama Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Gaji Asisten Rumah Tangga (ART) asal Indonesia akan dimulai dari RM1.200, atau setara Rp4 juta per bulan sesuai dengan persyaratan upah minimum Malaysia.

Angka ini bukan RM 1.500 seperti permintaan Indonesia sebelumnya. 

Seperti dilaporkan New Straits Times Malaysia, Selasa (12/4/2022), Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Datuk Seri M. Saravanan mengatakan pemerintahnya tidak dapat memenuhi permintaan pemerintah Indonesia agar pekerja rumah tangganya dibayar dengan gaji minimum RM1.500.

Namun dia mengatakan majikan kebijaksanaan mereka sendiri dapat membayar asisten rumah tangga mereka RM1.500 atau lebih jika mereka menginginkannya.

"Ketika kami berdiskusi (dengan Indonesia), meskipun saya menyukai ide itu, saya tidak setuju dengan RM1.500 karena gaji minimum kami adalah RM1.200 (saat itu).

"Meskipun ada tekanan dari Indonesia, tidak mungkin mencapai (gaji minimum) RM1.500," kata Saravanan.

"Bisa mulai RM1.200, tapi (jika) majikan mau bayar mulai RM1.500, mereka bisa," tegasnya.

Saravanan berbicara kepada wartawan setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk perekrutan dan perlindungan pekerja rumah tangga Indonesia pada 1 April.

Baca Juga: Setelah 6 Tahun Negosiasi, Indonesia-Malaysia Sepakati MoU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Foto ilustrasi seorang ART Indonesia di Malaysia, Nuraini, berusia 56 tahun. Menteri SDM Malaysia M. Saravanan menegaskan gaji PRT termasuk dari Indonesia akan dimulai mengikuti standar gaji minimum yang berlaku, RM1.200 bukan RM .500 (Sumber: The Star Malaysia)

Malaysia diperkirakan akan menerima sekitar 10.000 pekerja rumah tangga setelah Hari Raya Idulfitri tahun ini.

Saravanan juga mencatat biaya maksimum untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari angka RM15.000 seperti yang dilaporkan secara luas.

Dia mengatakan dengan dibukanya kembali perbatasan Malaysia, proses karantina dihapus sehingga mengurangi biaya keseluruhan.

Dia mengatakan biaya membawa pekerja rumah tangga dari Indonesia ke Malaysia sebelumnya diperkirakan lebih dari RM9.000.

Ini, kata Saravanan, sudah termasuk pembayaran retribusi serta biaya karantina dan asuransi.

Biaya pengiriman ART dari Indonesia ke Malaysia, sementara antara RM4.000 hingga RM5.000.

Saravan mengatakan dengan penghapusan persyaratan karantina, biaya membawa pekerja diperkirakan akan berkurang dari RM9.000 menjadi RM6.000.

Baca Juga: Bahas Soal Perlindungan Pekerja Migran, Presiden Jokowi dan PM Malaysia Bertemu di Istana Merdeka

Menteri SDM Malaysia S. Saravanan dan Menteri Tenaga Kerja Indonesia Ida Fauziyah. (Sumber: Malay Mail)

Saravanan juga mengklarifikasi, angka RM15.000 sifatnya tidak tetap.

“Saya tidak mengatakan RM15.000. Ketika kami mulai berdiskusi dengan Indonesia, kami masih memiliki masalah seperti karantina dan persyaratan kesehatan, sehingga diskusi awal melibatkan biaya tambahan karena melibatkan karantina hotel.

"Karena itu, kami menyebutkan biayanya mungkin sekitar RM15.000 atau lebih rendah karena beberapa orang mengatakan mereka harus membayar hingga RM25.000 untuk mendapatkan pembantu," katanya.

Dia mengatakan pemerintah Malaysia juga akan memperbarui nota kesepahaman (MoU) dengan India serta mengadakan pembicaraan dengan Vietnam, Kamboja, Sri Lanka, Nepal dan Bangladesh untuk mendatangkan pekerja rumah tangga ke negara itu.

"Saya akan mengunjungi Kamboja dan Vietnam segera untuk berbicara dengan pemerintah mereka mengenai hal ini," katanya.




Sumber : New Straits Times Malaysia


BERITA LAINNYA



Close Ads x