Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kedubes Inggris di Jakarta: Inggris Jatuhkan Sanksi Baru, Termasuk ke Orang Dekat Vladimir Putin

Kompas.tv - 8 April 2022, 21:52 WIB
kedubes-inggris-di-jakarta-inggris-jatuhkan-sanksi-baru-termasuk-ke-orang-dekat-vladimir-putin
Menlu Inggris Liz Truss. Kedubes Inggris di Jakarta mengumumkan Inggris jatuhkan sanksi baru ke oligarch dan industri strategis utama Rusia untuk lucuti Vladimir Putin. (Sumber: Tass/Russian Foreign Ministry)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada hari Rabu (6/4/2022) mengumumkan peningkatan sanksi Inggris yang signifikan terhadap Rusia, yakni pembekuan aset penuh di bank Rusia terbesar dan mengakhiri semua investasi luar negeri Inggris yang baru ke Rusia.

Inggris akan mengakhiri semua impor batu bara dan minyak dari Rusia pada akhir 2022 serta mengambil tindakan terhadap oligarki dan industri strategis utama. Demikian pernyataan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Menteri Luar Negeri akan mendesak rekan-rekan G7 untuk menjaga momentum gelombang sanksi lebih lanjut pada waktunya.

Sebagai yang terdepan dalam menyerukan tindakan internasional, paket sanksi kelima Inggris akan memotong sektor-sektor utama ekonomi Rusia dan mengakhiri ketergantungan Inggris pada energi Rusia.

Langkah-langkah tersebut dilakukan sejalan dengan sekutu global Inggris karena Uni Eropa juga telah melarang impor batu bara Rusia, dan Amerika Serikat juga sudah memberikan sanksi kepada SberBank.

Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan, “Hari ini, kami meningkatkan kampanye kami untuk mengakhiri perang mengerikan Putin dengan beberapa sanksi terberat kami. Gelombang tindakan terbaru kami akan mengakhiri impor energi Rusia, dan memberikan sanksi kepada lebih banyak individu dan bisnis dan menghancurkan mesin perang Putin." 

Liz Truss melanjutkan, "Bersama dengan sekutu kami, Inggris menunjukkan kepada elite Rusia bahwa mereka tidak dapat mencuci tangan dari kekejaman yang dilakukan atas perintah Putin. Kami tidak akan berdiam diri sampai Ukraina menang."

Baca Juga: PM Inggris Mengamuk Rusia Bunuh Warga Sipil Ukraina, Berjanji Buat Putin Kelaparan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Johnson mengamuk atas pembunuhan warga sipil Ukraina oleh tentara Rusia, dan berjanji membuat Presiden Vladimir Putin kelaparan dengan sanksi yang lebih keras lagi. (Sumber: Jessica Taylor/UK Parliament via AP)

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, “Serangan Rusia di Ukraina adalah serangan yang tidak beralasan, direncanakan dan barbar terhadap negara demokrasi yang berdaulat. Inggris dan mitra internasional kami bersatu dalam mengutuk tindakan tercela pemerintah Rusia, yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB." 

"Sanksi kami baru-baru ini menunjukkan bahwa kami bertekad untuk membuat Rusia membayar mahal atas serangannya terhadap Ukraina. Kami akan terus meningkatkan ini selama agresi Rusia berlanjut," tambah Owen Jenkins.

"Penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengirimkan pesan penting bahwa negara-negara akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Upaya mereka untuk menyelamatkan muka dengan mengundurkan diri setelah kekalahan telak adalah hal yang tidak masuk akal. Anda tidak dapat mengundurkan diri setelah Anda dipecat! Seluruh dunia, para mitra kami di kawasan ini termasuk Indonesia akan melihat kebohongan Kremlin, seperti yang disaksikan oleh Majelis Umum PBB kemarin," tegas Jenkins.

Lebih lanjut duta besar Inggris untuk Indonesia itu memuji seruan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi terhadap Rusia, untuk segera menghentikan invasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina, seiring dengan usaha Inggris yang terus menekan Putin untuk mengurangi eskalasi dan segera kembali terlibat dalam dialog yang berarti.

Baca Juga: Prancis, Jerman, Austria dan Inggris Tolak Kebijakan Putin untuk Bayar Gas Alam Rusia dengan Rubel

Inggris memperingatkan para veteran militer untuk tidak bergabung dalam pertempuran di Ukraina dan mengatakan setiap tentara aktif yang desersi lalu pergi berperang ke Ukraina akan diadili di pengadilan militer ketika mereka kembali, seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (11/3/2022). (Sumber: RIA Novosti / Kal Pfaffenbach)

Sanksi utama yang diumumkan hari ini meliputi:




Sumber : Kompas TV/UK Embassy Jakarta


BERITA LAINNYA



Close Ads x